CIREBON, RAKCER.ID – Film dokumenter Dirty Vote sedang banyak dibicarakan dan didiskusikan serta sudah ditontong oleh jutaan orang yang rilis pada 11 Februari 2024.
Dalam film dokumenter Dirty Vote tersebut, penonton diajak untuk mengetahui fakta dan data terkait pemilu yang sebenarnya sedang tidak berjalan dengan baik-baik saja.
bahkan didalam film dokumenter Dirty Vote terdapat istilah “politik gentong babi” merujuk pada penggunaan belanja pemerintah untuk proyek-proyek lokal yang bertujuan utamanya atau terutama untuk menghasilkan pendapatan bagi daerah yang diwakilinya.
Baca Juga:5 Cara Efektif Menerapkan Konsep Montessori dalam Menata Ruang Bermain AnakFresh Banget! Maksimalkan Ruang Keluarga 3×3 Meter dengan 7 Ide Desain yang Kece dan Kekinian
Praktik ini seringkali melibatkan alokasi dana untuk proyek-proyek spesifik di daerah asal seorang legislator sebagai cara untuk memperoleh dukungan politik atau memberikan penghargaan kepada konstituen.
Proyek gentong babi biasanya tidak terkait langsung dengan kebutuhan keseluruhan negara, tetapi lebih ditujukan untuk memberikan manfaat pada konstituen atau kelompok kepentingan tertentu.
Mengenal Politik Gentong Babi
Sejarah politik gentong babi telah menjadi bagian integral dalam lanskap politik di banyak negara, termasuk Amerika Serikat.
Istilah ini diyakini berasal dari praktik pembagian daging babi asin dari gentong kepada budak pada era pra-Perang Saudara di Amerika Serikat.
Metafora ini kemudian digunakan untuk menggambarkan distribusi dana pemerintah untuk proyek-proyek lokal.
Politik gentong babi sering melibatkan penggunaan peruntukan, yaitu alokasi dana khusus untuk proyek-proyek tertentu dalam rancangan undang-undang legislatif yang lebih luas. Proyek-proyek tersebut dapat mencakup perbaikan infrastruktur, program pekerjaan umum, inisiatif budaya, dan proyek pembangunan ekonomi.
Meskipun beberapa pendukung kebijakan berpendapat bahwa belanja gentong babi dapat merangsang ekonomi lokal dan memenuhi kebutuhan spesifik masyarakat.
Baca Juga:Menerangi Keindahan Ruang Makan, 7 Inspirasi Lampu Gantung Kayu yang EleganMembuat Ruang Makan Lebih Estetik dengan 7 Rekomendasi Pilihan Lampu Gantung
Para kritikus menyatakan bahwa hal ini dapat menyebabkan pemborosan belanja, favoritisme politik, dan alokasi sumber daya yang tidak efisien.
Beberapa upaya reformasi telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pelarangan alokasi dana, persyaratan pengungkapan sponsor proyek, dan penerapan program hibah kompetitif.
Hal tersebut dengan tujuan mengurangi pengaruh politik gentong babi dan meningkatkan pertanggungjawaban fiskal.
Secara keseluruhan, politik gentong babi tetap menjadi isu kontroversial di banyak negara.