Fluminense FC Tidak Boleh Dianggap Remeh Wahai Manchester City!

Fluminense FC
Skuad Fluminense FC di ajang kompetisi Piala Dunia Antarklub FIFA. FOTO: twitter.com/FluminenseFC/RAKCER.ID
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Fluminense FC akan bertanding melawan Manchester City pada pertandingan final Piala Dunia Antarklub 2023.

Meski Fluminense berasal dari Brasil, klub tersebut tidak bisa dianggap remeh oleh The Citizens (julukan Manchester City).

Pertandingan antara Manchester City vs Fluminense FC akan digelar di King Abdullah Sports City pada Sabtu (23/12/2023) dini hari WIB, dengan waktu kickoff pukul 1.00 WIB.

Baca Juga:Cawapres Nomor Urut 2 Gibran Rakabuming Raka Janji akan Buka Lapangan Pekerjaan sebanyak 19 JutaLive Streaming Manchester City vs Fluminense FC di Piala Dunia AntarKlub 2023

Secara keseluruhan, Manchester City memiliki skuad yang lebih kuat dibandingkan dengan Fluminense. Tim yang dilatih oleh Pep Guardiola ini memiliki pemain-pemain seperti Ederson, Kevin de Bruyne, John Stones, Erling Haaland, dan Julian Alvarez.

Di pihak Fluminense, banyak pemain senior yang berada dalam tim. Ada 11 pemain yang usianya di atas 30 tahun, bahkan dua di antaranya berusia lebih dari 40 tahun, yaitu Filipe Melo (40 tahun) dan Fabio (43 tahun).

Fluminense FC Tegaskan bahwa Mereka Tidak Boleh Diremehkan

Fernando Diniz yakni pelatih Fluminense, menegaskan bahwa timnya tidak boleh dipandang sebelah mata. Dia mengungkapkan bahwa jika mereka dianggap remeh, sebagai juara Copa Libertadores, itu akan menjadi motivasi bagi mereka yang merasa tidak dihormati.

“Pada saat orang lain kurang menghargai kami, itu menjadi motivasi bagi kami. Menjadi luar biasa jika kami keluar sebagai juara. Namun, yang ingin kami tunjukkan adalah bahwa kami bukanlah sebuah tim yang bisa diabaikan. Kami layak mendapatkan rasa hormat,” ujar Diniz di Mirror.

Pep Guardiola yakni pelatih Manchester City, waspada terhadap gaya permainan Fluminense FC. Dia menyukai cara tim Marcelo dalam membangun serangan.

“Kami belum pernah menghadapi tim yang bermain seperti mereka, sama sekali belum. Saya sangat suka dengan cara mereka bermain. Saya menyukai bagaimana mereka membangun serangan. Saya menyukai cara mereka berkolaborasi satu sama lain,” ujarnya seperti yang dilansir oleh BBC.

“Dalam gaya permainan mereka, kami melihat ciri khas sepak bola Brasil pada tahun 1970-an, 1980-an, awal 90-an, bahkan hingga 1994, saat mereka menjadi juara Piala Dunia di Amerika Serikat,” tambahnya.

Temukan berita dan artikel menarik lainnya di Google News.

0 Komentar