Gagasan Besar Yanto S Utomo Dalam Film Becak Stasiun

Gagasan Yanto S Utomo Dalam Film Becak Stasiun
Bincang hangat sebagian pemain Becak Stasiun dalam perayaan HUT Rakyat Cirebon ke 12. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKCER.ID
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Perayaan HUT Rakyat Cirebon ke 12, tahun 2023 ini sedikit berbeda dari perayaan ditahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, ada pemutaran film Becak Stasiun, disuguhkan dipuncak acara yang dipusatkan di Gedung Kaliandra Radar Cirebon Jalan Perjuangan Kota Cirebon, Senin 13 November 2023.

Dokudrama atau dokumenter drama Becak Stasiun menjadi salah satu film dokumenter yang mempromosikan potensi Cirebon. Memotret praktik budaya, heritage kehidupan masyarakat pesisir, serta persoalan lingkungan dan kemanusiaan.

Dramatisasi realitas ditampilkan melalui karakter-karakter pemeran utama dan pendukung.

Becak menjadi alat transportasi yang digunakan pemeran, yakni Rakha Dhiyaul Haqqi sebagai Ahmad, mahasiswa dari Bandung dan Awfa Viadi Kusnadi sebagai Luthfi tukang becak, untuk menjelajah kearifan lokal kaitannya dengan cerita yang diangkat dalam setiap episode.

Baca Juga:Dave Ajak Masyarakat Datang ke TPSTKD Targetkan Prabowo-Gibran Raih 75 Persen Suara di Cirebon

Stasiun dan sekitarnya menjadi setting peristiwa dengan langgam Pantura dan Pesisir Cirebon.

CEO Radar Cirebon Group, Yanto S Utomo menjelaskan melalui Becak Stasiun, sesungguhnya ingin menjual Cirebon tidak melalui berita. Melainkan dari drama. Menjual UMKM nya, kulinernya, budayanya serta hal lainnya.

Pertanyaannya, kenapa Becak Stasiun? Karena Kota Cirebon itu, HAPs atau High Altitude Platform System nya di stasiun. Kemana-mana, pasti lewat stasiun.

Kemudian, kenapa becak, karena meskipun dilarang tetap tidak bisa. Dulu, sempat ada yang mendemo. Nyatanya tetap saja tidak bisa. Eksistensinya sampai sekarang (becak,red) masih ada.

“Ya sudah kita lestarikan saja. Kita jadikan becak itu sebagai kebanggaan. Lagian Kota Cirebon ini (wilayahnya, red) kan kecil. Cukup dikayuh dengan becak,” katanya.

“Kemudian tukang becak sejatinya marketing yang baik. Kalau kita lihat, di Yogyakarta, saat kita turun dari stasiun pasti kita akan ditawarkan tukang becak, mau kemana. Apakah mau diantarkan pakai becak dan lain-lain,” lanjutnya.

Penanggungjawab Becak Stasiun, Eko Wahyono menceritakan projek Becak Stasiun merupakan gagasan besar dari CEO Radar Cirebon Group. Yanto S Utomo. Beliau kata Eko, meminta agar membuatkan tayangan yang bisa menampilkan potensi Cirebon. Baik budayanya, kuliner serta hal lainnya.

Baca Juga:Kiai dan Santri Dukung Prabowo-GibranWarga Ngadu ke Dewan, Ingin Dibuatkan Jembatan Gantung dan Sumur Air Minum

Cukup lama untuk bisa mewujudkannya. Hingga pada akhirnya bekerjasama dengan pihak ISBI Bandung.

0 Komentar