RAKCER.ID – Badan Usaha Milik Negara disingkat BUMN. Banyak perusahaan Indonesia, termasuk perusahaan besar, adalah milik negara.
Padahal pada awalnya salah satu tugas BUMN adalah menyediakan barang dan jasa yang banyak diminati oleh orang banyak.
Pemerintah sengaja mengembangkan beberapa BUMN untuk kepentingan rakyat. Beberapa BUMN juga diberi izin resmi untuk memonopoli operasinya.
BUMN dituntut mampu menjawab kebutuhan masyarakat dari segala sisi.
Baca Juga:WOW !! Majalengka Memiliki Keindahan Surga Tersembunyi Yang Ga Banyak Orang Tahu, Klik Info Menariknya Disini!8 Dampak Negative Dari Terlalu Overthinking Atau Terlalu Memikirkan Banyak Hal, Simak Info Menariknya Disini!
Apa Itu BUMN?
Menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003, BUMN adalah badan usaha yang sebagian besar modalnya dikuasai oleh negara.
Menurut pasal 1 peraturan tersebut, BUMN adalah badan usaha yang modalnya sebagian besar atau seluruhnya dipegang oleh negara.
Korporasi disebut BUMN jika pemerintah memiliki mayoritas atau lebih dari 50% darinya. Jika pemerintah memiliki saham mayoritas, korporasi tersebut dikenal sebagai BUMN dan memiliki kewenangan Persero di belakangnya.
Modal BUMN diperoleh dari negara melalui penyertaan langsung dalam APBN atau dari kekayaan negara yang dimiliki secara terpisah.
Perusahaan negara dulunya dikenal dengan nama Perusahaan Negara (PN). Namun seiring berjalannya waktu, namanya diubah menjadi Badan Usaha Milik Negara atau BUMN.’
Berikut Ini Gaji Direksi dan Komisaris Pertamina
Gaji direksi dan komisaris menjadi topik penting untuk diperdebatkan. Pasalnya, bayaran untuk dua pos tersebut disebut-sebut berada di kisaran miliaran rupiah.
PT Pertamina adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara terbesar di Indonesia. Perusahaan ini memiliki banyak departemen atau posisi dengan upah tinggi yang berbeda.
Baca Juga:Apa Yang di Maksud dengan Psikologi? Simak Info Menarik Tentang Psikolog Dibawah Ini!6 Tips!! Cara Sehat Saat Idhul Adha, Konsumsi Daging Kambing Tanpa Takut Kolesterol!
Selama ini gaji direksi dan komisaris Pertamina sangat besar. Meski sempat digosipkan ada pemotongan gaji pegawai Pertamina tahun lalu, namun jajaran direktur dan komisaris Pertamina tidak mengalami pemotongan gaji.
Direksi dan Komisaris merupakan pejabat tertinggi di Pertamina. Pertamina tercatat memiliki 7 komisaris dan 6 direktur dalam laporan keuangan perseroan 2021.
Untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2021, kompensasi yang dibayarkan kepada manajemen kunci dan Dewan Komisaris Pertamina adalah sebesar US$14,77 juta atau Rp. 221,5 miliar (kurs Rp. 15.000) dan US$ 16 juta atau sekitar Rp. 240, masing-masing. Tujuh miliar.
Gaji/honorarium, tunjangan, fasilitas, dan tantiem/insentif kinerja merupakan struktur komponen remunerasi yang diberikan kepada dewan komisaris dan direksi.