Nasib Petani Masih Memprihatinkan, Harga Padi Naik-Turun saat Panen Raya

harga padi
SOSIALISASI. Pemkab Indramayu melakukan sosialisasi terkait imbauan membeli beras dari PT Bumi Wiralodra Indramayu, agar harga padi tetap stabil dan menguntungkan petani. /rakcer.id/istimewa
0 Komentar

RAKCER.ID – Hingga saat ini, harga padi khususnya di Kabupaten Indramayu selalu fluktuatif atau naik-turun setiap tiba masa panen raya.

Terhadap kondisi harga padi yang naik turun tersebut, Pemkab Indramayu berupaya mendorong pemasarannya agar petani dapat menikmati hasil jerih payahnya secara optimal.

Pemkab Indramayu terus berusaha mengatasi permasalahan harga padi yang dihadapi para petani melalui imbauan membeli beras dari PT Bumi Wiralodra Indramayu (BWI). Langkah ini sebagai bagian untuk meningkatkan penggunaan produk lokal daerah.

Baca Juga:Milad ke-29 Yayasan Husnul Khotimah Meriah214 Santri Ponpes Binaul Ummah Diwisuda, Jalani Prosesi Haflatul Ikhtitam

Bahkan diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan petani. Serta meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap produk lokal.

Harga Padi Fluktuatif, Hasil Panen Meningkat

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Indramayu, Rinto Waluyo mengatakan, Presiden Joko Widodo memberikan apresiasi kepada Kabupaten Indramayu yang telah menghasilkan 1,3 juta ton padi pada tahun 2021.

Meski demikian jumlah panen padi tersebut diharapkan dapat ditingkatkan produktivitasnya hingga 1,8 juta ton.

Menanggapi hal itu, Pemkab Indramayu terus berupaya untuk mencapai angka panen tersebut. Tahun 2022, hasil panen padi di Kabupaten Indramayu mengalami peningkatan hingga mencapai 1,49 juta ton.

Walaupun jumlah produksi padi cukup tinggi, para petani belum bisa menikmati hasil jerih payahnya secara maksimal dikarenakan harga jual yang fluktuatif.

“Seperti saat panen raya dan jumlah produksi padi dalam jumlah banyak, harga jual cenderung rendah. Begitupun sebaliknya, selain pada musim panen raya dan jumlah produksi padi sedikit harga jual meningkat,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Pemkab Indramayu hadir dengan melakukan sosialiasi kebijakan agar masyarakat dapat menggunakan beras lokal untuk dikonsumsi sehari-hari.

Baca Juga:Lepas Kafilah STQH 2023 Kuningan, Bupati: Proses Tidak Akan Mengkhianati HasilKomisi I DPRD Kuningan Kawal Aspirasi Honorer, Eksekutif Belum Memiliki Solusi

Sehingga penyerapan padi dalam daerah dapat dilakukan secara maksimal dan diharapkan harga jual padi pasca panen dapat stabil.

Selain itu, Pemkab Indramayu melalui PT BWI juga akan menjalin kerjasama dengan para kelompok tani, dan para pengusaha heller beras guna memasakan hasil produksi padi petani lokal tersebut.

“Kehadiran pemerintah daerah di sini salah satunya dengan kebijakan konsumsi beras lokal adalah untuk mendorong kestabilan harga. Sehingga walaupun saat panen raya maupun tidak, harga jual padinya dapat sama permintaan yang meningkat,” imbuhnya. (tar)

0 Komentar