HMI Kuningan Gelar Ruang Diskusi Belajar Menulis

DISKUSI DIGITAL. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kuningan mengadakan ruang diskusi melalui Program Digital Training yang diikuti para kader.
DISKUSI DIGITAL. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kuningan mengadakan ruang diskusi melalui Program Digital Training yang diikuti para kader.
0 Komentar

RAKYATCIREBON.ID – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kuningan mengadakan ruang diskusi melalui Program Digital Training yang diikuti para kader. Kali ini pembahasan pelatihan belajar menulis dengan menghadirkan Nana Suhendra MPd, Sub Kordinator Kemitraan dan Komunikasi Lembaga Media Bidang IKP pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kuningan, Sabtu (15/1).

Ketika bicara tentang tulisan, Nana mengatakan, bahwa pikiran manusia  tererekam di ujung penanya. Mungkin saat ini ada di ujung jarinya. Tulisan atau goresan pena/jari seorang penulis  dapat menjadi pelopor suatu pemikiran, keyakinan, ide, cita-cita, gagasan untuk memecahkan suatu persoalan.

Jadi, penulis adalah orang yang mengutarakan ide atau gagasan pemikirannya dalam bentuk tulisan. Apalagi mahasis sudah memiliki dasar sebagai penulis, salah satunya dituntun membuat karya tulis ilmiah yaitu Skripsi.

Baca Juga:Damkar Bersihkan Material Pohon BambuPuncak Musim, Harga Durian Tetap Tinggi

Nana menerangkan, ada perbedaan yang mendasar  pengarang dan penulis.Pengarang,  menghasilkan tulisan dari hasil imajinasi, rekaan, dan fantasi. Karena itu, karya tulisnya disebut “karya fiksi”.  Sementara penulis, menghasilkan karya non fiksi dari hasil kreasi dan penggunaan nalar untuk menilai, mengemukaan ide atau pendapat tentang suatu masalah aktual dan faktual di masyarakat.

Modal dasar menjadi penulis, Nana berbagi kiat, salah satunya harus rajin membaca itulah kunci sukses penulis. Dengan membaca baik buku maupun surat kabar atau majalah, tidak saja memiliki pengetahuan dan referensi tentang berbagai masalah untuk pengembangan ide atau pemikirannya. Tetapi juga mempelajari bagaimana orang lain mengemukakan pandangan lewat bahasa tulisannya.

Untuk dunia kepenulisan, Nana menuturkan bahwa  tidak dapat menjadi seorang penulis kecuali bila mengetahui bagaimana seorang penulis membuat tulisan. “Di sana calon kita sebagai penulis mempelajari cara menulis, gaya Bahasa, serta kerangka (frame) sebuah tulisan,” ujar Nana.

Dalam kesempatan ruang diskusi ini, Nana berbagi pengalaman tentang pembuatan tulisan. Di antaranya kiat membuat tulisan naskah sambutan/pidato, artikel, dan penulisan berita.

“Apapun tulisannya ada hal yang perlu dipenuhi. Yaitu bagian unsur sebuah tulisan dan struktur tulisan itu sendiri,” ungkapnya.

0 Komentar