CIREBON, RAKCER.ID – Inilah tokoh wali songo yang menggunakan wayang saat berdakwah. Untuk informasi lebih lengkapnya simak ulasannya dibawah ini!
Wali Songo merupakan salah satu pionir yang mendapat prioritas dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia.
Wali Songo menggunakan media dakwah untuk menyebarkan ajaran Islam. Tak terkecuali media wayang kulit yang dimanfaatkan para wali untuk mendakwahkan agama Islam.
Baca Juga:Syair Lagu Sholawat Wali Songo Bahasa JawaInilah 3 Daerah Penyebaran Dakwah Wali Songo di Jawa Tengah
Sunan Kalijaga menampilkan wayang kulit yang digunakan oleh para wali untuk menyebarkan Islam. Mengapa boneka digunakan? Simak ulasannya berikut ini.
Inilah Tokoh Wali Songo yang Menggunakan Wayang Saat Berdakwah
Wali songo merupakan nama lain dari patung Wali Songo. Kedudukan Wali Songo dalam Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap dakwah Islam di seluruh nusantara.
Tak heran jika mata pelajaran Wali Songo masih dipelajari oleh siswa di tingkat sekolah menengah atas dan perguruan tinggi.
“Sunan” adalah nama tokoh Wali Songo. Para Sunan ini berusaha semaksimal mungkin mendekati masyarakat Indonesia dengan berbagai cara yang sopan, bahkan bisa dikatakan mereka beradaptasi dengan keragaman budaya Indonesia.
Sunan Kalijaga, tokoh Wali Songo yang memanfaatkan wayang kulit untuk menyebarkan Islam, adalah salah satunya.
Sunan Giri menanggapi dengan keras ketika Sunan Kalijaga mendirikan wayang untuk mendakwahkan Islam, dengan alasan bahwa wayang haram dalam Islam.
Wayang Sunan Kalijaga pada masa itu berbentuk seperti manusia. Nama Jawanya wayang wayang tenghul.
Baca Juga:Sejarah Serta Kisah Singkat Wali SongoInilah Nama Nama Wali Songo dan Tempat Berdakwahnya
Sunan Giri saat itu tidak terima karena menganggap memproduksi wayang haram. Sunan Kalijaga menemukan wayang dengan menggunakan kulit sapi pada masa itu.
Sunan Giri mengungkapkan kekhawatirannya bahwa boneka berbentuk manusia itu mungkin memohon kehidupan setelah kematian.
Sunan Kudus memediasi permasalahan di tengah perselisihan ini dengan menyarankan agar wayang dibuat dalam bentuk datar atau datar, mirip dengan wayang kulit.
Kenapa Harus Wayang yang Digunakan Saat Sunan Kalijaga Berdakwah?
Menurut Buku Intisari SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) karya Siti Wahidoh (68:2020), seni wayang kulit yang awalnya memuat legenda-legenda Hindu, digantikan oleh Sunan Kalijaga dengan cerita-cerita yang mengandung ajaran Islam.