Jabar Dapat Kuota 17.566, 46 Persen dari Kuota Normal

Jabar Dapat Kuota 17.566, 46 Persen dari Kuota Normal
BAHAS HAJI. Plt Kakanwil Kemenag Jabar, Dr Yusuf Umar, Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina menggelar Diseminasi terkait pemberangkatan haji 2022 di salah satu hotel di Cirebon. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKYAT CIREBON
0 Komentar

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Meski sudah mengizinkan jamaah haji Indonesia untuk berangkat pada tahun haji 2022, namun Kerajaan Arab Saudi hanya memberikan setengah kuota dari kuota normal.

Selain hanya memberikan setengah kuota, ternyata untuk haji tahun ini, Kerajaan Saudi juga melarang jamaah di atas 65 tahun untuk berangkat.

Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina mengatakan, kebijakan itu sebagai bentuk penyesuaian yang dilakukan pihak Saudi. Mengingat dua tahun terakhir, kondisi pandemi membuat pelaksanaan haji ditiadakan.

Baca Juga:Paguyuban Ciayumajakuning Usung Anies Baswedan RI 1Bawang Merah Argapura Berdaya Saing Tinggi

“Itu hanya pembatasan usia saja, untuk antisipasi transisi pasca pandemi ke endemi. Karena untuk umrah saja kan tidak dibatasi. Untuk umrah di atas 65 tahun kan masih boleh berangkat. Tapi khusus untuk haji, karena ini ibadah ritual, pemerintah Saudi ingin memberikan kepastian keamanan kepada jamaah seluruh dunia dan membatasi dulu di angka 65 tahun,” ungkap Selly kepada Rakyat Cirebon, kemarin.

Pada masa penyesuaian ini, lanjut Selly, memang hasilnya memperlihatkan kemajuan. Pada awal percobaan, diberikan kuota 1.000, lanjut ke 10 ribu dan sampai pada musim haji ini diberikan kuota sampai 1 juta.

“Periode pertama 1.000, ke 10.000, sekarang ke 1 juta. Normalnya kan 2 juta. Tapi tahun ini baru 50 persen. Mudah-mudahan para jamaah bisa memahami itu,” jelas Selly.

Sementara itu, Plt Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat, Dr Yusuf Umar pun mengatakan, untuk sementara ketentuan yang dipersyaratkan oleh pihak Saudi memang melarang jamaah di atas 65 tahun untuk berangkat.

“Untuk sementara seperti itu. Selanjutnya menunggu kebijakan dari Dirjen,” ujarnya.

Untuk di Jawa Barat sendiri, Yusuf memastikan, pihaknya siap memberangkatkan jamaah sesuai dengan yang dipersyaratkan.

“Insya Allah Kanwil Jabar siap. Kuota kita tahun ini baru 46 persen. Jika normal sekitar 39 ribu, sekarang hanya 17 ribuan, tepatnya 17.566. Bidang haji sedang bersiap-siap,” sambungnya.

Ditambahkan Yusuf, prediksi sementara, jamaah haji asal Jawa Barat diprediksi akan berangkat dalam 44 kelompok terbang (kloter), dan berangkat dari Bandara Soekarno Hatta. “Tanggal 3 Juni gelombang pertama sudah ada pemberangkatan,” imbuhnya. (sep)

0 Komentar