Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2023: Merayakan Pendaran Sinema Asia

Jogja-NETPAC Asian Film Festival
JAFF 2023 menjanjikan perayaan yang meriah bagi sinema Asia, mempertemukan para pembuat film, penggemar.. Foto: pinterest/RAKSER.ID
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) kembali digelar tahun ini dengan mengusung tema “Luminescence”. untuk itu dalam artikel kali ini kami akan membahas informasi secara lengkap mengenai Jogja-NETPAC Asian Film Festifal (JAFF) 2023 yang rayakan pendaran senima Asia!

Festival ini akan berlangsung selama delapan hari, berlangsung dari tanggal 25 November hingga 2 Desember 2023. Dengan fokus pada sinema Asia, JAFF bertujuan untuk menampilkan beragam film, yang menekankan kisah cemerlang dan kekayaan budaya benua ini.

Yuk Simak Film Apa Saja yang Akan Ditawarkan Dalam Jogja-NETPAC Asian Film Festival:

Di antara film-film yang sangat ditunggu-tunggu untuk debut di festival ini adalah film-film pilihan produksi Indonesia. Judul-judul seperti “24 Jam Bersama Gaspar”, “Ali Topan”, “Jatuh Cinta Seperti di Film-Film”, “Monster” (Indonesia), “Setan Alas”, dan “Pemukiman Setan” berjanji akan memikat penonton dengan narasi uniknya. dan kecemerlangan sinematik.

Baca Juga:Fans Terkesan! Jin Banyak Tuai Pujian Karena Keperibadian dan Kekuatannya Selama WamilBabymonster, “Adik” Blackpink, Menunda Debut hingga 27 November

JAFF18 akan dimulai dengan pemutaran “Auto Bio Pamphlet”, debut sutradara Ashish Avinash Bende dari India. Festival ini akan diakhiri dengan pemutaran perdana dunia “13 Bom di Jakarta”, karya terbaru sutradara ternama Angga Dwimas Sasongko.

Menurut Alexander Matius, Direktur Program JAFF, keputusan untuk membuka festival dengan film India yang ringan memberikan suasana ceria, sementara menutupnya dengan film Indonesia yang spektakuler sangat selaras dengan visi festival.

Angga Dwimas Sasongko, pendiri Visinema dan sutradara “13 Bom di Jakarta”, menyatakan dukungannya terhadap JAFF. Visinema dengan bangga mendukung JAFF 2023 dari berbagai sudut pandang, dengan empat film produksi Visinema, termasuk film penuh aksi “13 Bom di Jakarta” yang ditampilkan dalam festival tersebut. Film yang dipuji sebagai salah satu film aksi terbesar di Indonesia ini menjadikannya pilihan yang pas untuk dijadikan penutup festival.

Festival ini akan menghadirkan total 205 film dari 25 negara Asia-Pasifik, menampilkannya dalam program kompetitif dan non-kompetitif. Kompetisi Utama menampilkan sembilan film layar lebar terpilih yang bersaing untuk mendapatkan Penghargaan Hanoman Emas dan Perak yang bergengsi. Entri penting termasuk “Evil Does Not Exist” dan “Perfect Days,” pemenang Penghargaan Grand Jury dan Film Terbaik di Asia Pacific Screen Awards 2023.

0 Komentar