RAKCER.ID – Kasus Paskibraka Kota Cirebon yang saat ini menjalani tahapan seleksi, masih bergulir. Protes yang dilayangkan salah satu orang tua peserta seleksi calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tahun 2023, akibat anaknya dinyatakan tidak lolos karena kaki X dan asma, akhirnya ditanggapi oleh panitia seleksi.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Cirebon, Buntoro Tirto, yang mengomandoi proses seleksi, mengakui bahwa ada keberatan yang disampaikan oleh salah satu orang tua yang anaknya dinyatakan tidak lulus tahapan.
Ia pun sudah mengetahui duduk permasalahan yang dipersoalkan. Yakni hasil tes kesehatan yang menyatakan peserta tersebut mengidap penyakit asma dan kaki X.
Baca Juga:Tim KPK sampai Nginep 3 Hari di Cirebon, Ternyata Gara-gara IniPROMO KERETA API: Ada Tiket KA Gratis di Program ‘Undian Trip and Win’, Ini Ketentuannya
Maka dari itu, sesuai dengan keinginan orang tua yang meminta klarifikasi, maka pansel siap buka-bukaan dan akan membuka ruang untuk memberikan klarifikasi, khususnya dari tim medis yang melakukan pemeriksaan.
“Sifatnya pemeriksaan kesehatan oleh tim medis yang digandeng panitia. Jadi dasarnya dari pemeriksaan. Nanti kita akan temukan tim medis dengan orang tua. Nanti tim medis yang menjelaskan, karena mereka yang berkompeten,” ungkap Buntoro.
Selanjutnya, hasil dari klarifikasi yang disampaikan nanti, kata Buntoro, ia pun belum bisa memastikan, apakah akan berpengaruh pada tahapan seleksi yang terus berjalan sesuai dengan jadwal.
Pasalnya, pansel di daerah, bekerja sesuai dengan sistem langsung dari pusat, dalam hal ini Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Maka terkait dengan persoalan ini, pansel akan berkonsultasi dan meminta arahan kepada BPIP, apakah jika terbukti ada kesalahan pemeriksaan, yang bersangkutan bisa lanjut mengikuti tahapan atau tidak.
“Kita akan konsultasikan ke BPIP. Karena yang mempunyai sistem mereka. Saat ini, tahapan harus terus berjalan karena sudah terjadwal. Dan laporan kita sampaikan setiap hari secara online. Jadi ini sistem baru yang dibuat secara nasional dan terpusat. Tentunya banyak hal-hal yang masih harus diperbaiki,” jelas Buntoro.
Ditambahkan Buntoro, sampai hari ketiga tahapan seleksi, Kamis 16 Maret 2023, yakni tahap tes tulis wawasan pengetahuan umum, yang dilakukan dengan metode Computer Assisted Test (CAT), ada 134 peserta yang ikut tahapan tersebut.