Ketimbang ke Bulog Cirebon, Petani Pilih Jual Gabah ke Tengkulak, Apa Alasannya?

HARGA GABAH. Pimpinan Bulog Cirebon, Imam Firdaus Jamal menjelaskan, Bulog Cirebon tetap fokus pada penyerapan harga gabah petani. Namun di momen panen raya ini, harga gabah terbilang tinggi. FOTO : SUWANDI/RAKYAT CIREBON
HARGA GABAH. Pimpinan Bulog Cirebon, Imam Firdaus Jamal menjelaskan, Bulog Cirebon tetap fokus pada penyerapan harga gabah petani. Namun di momen panen raya ini, harga gabah terbilang tinggi. FOTO : SUWANDI/RAKYAT CIREBON
0 Komentar

RAKCER.ID –  Memasuki masa panen raya, Bulog Cirebon makin gencar lakukan penyerapan gabah petani Cirebon. Hal itu bagian dari upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan di Cirebon.

Pimpinan Bulog Cabang Cirebon, Imam Firdaus Jamal menjelaskan, Bulog Cirebon tetap fokus pada penyerapan harga gabah petani. Namun di momen panen raya ini, harga gabah terbilang tinggi.

Sehingga petani merasa senang karena keuntungan dari hasil penjualan juga meningkat. Akhirnya, banyak petani memilih menjual gabahnya langsung ke tengkulak atau pabrik beras.

Baca Juga:Tim Task Force Garap Digitalisasi Keraton Kacirebonan, Dijamin Makin Canggih dan ModernSaatnya Generasi 5G Melek Investasi, Simak Mamfaatnya!

“Alhamdulillah. Sekarang panen raya harga gabahnya bagus. Petani kita senang. Ini bagus untuk petani,” ujarnya  kepada Rakcer.Id.

Imam menjelaskan, meski begitu, Bulog Cirebon tetap memastikan penyerapan gabah untuk kebutuhan pangan masyarakat dan cadangan pangan pemerintah terpenuhi.

Hal itu sebagai bentuk antisipasi mana kala terjadi kekurangan stok beras di pasaran. Sehingga Bulog Cirebon dapat melakukan intervensi melalui cadangan gabah yang berhasil diserap.

Di tingkat petani, harga gabah mencapai Rp600 ribu sampai Rp650 ribu per kwintal. Harga ini tergolong tinggi meski di saat momen panen raya.

Namun begitu, Bulog Cirebon saat ini lebih fokus pada penyerapan beras. Sepanjang tahun 2023, Bulog Cirebon menargetkan penyerapan beras sampai 96.500 ton.

Sampai 10 Mei 2023, realisasi penyerapan beras di Bulog Cirebon sudah 31.000 ton. Dengan harga Rp9.950 per kg. Jumlah serapan beras ini merupakan penyerapan terbanyak se Jawa Barat.

“Target pengadaan itu 96.500 ton sampai satu tahun. Sampai 10 Mei sore realisasi baik PSO maupun komersial itu sudah 31.000 ton nomer satu di Jawa Barat. Dengan harga penyerapan pangan (HPP) beras medium Rp9.950,” katanya.

Baca Juga:Kisah Kera Sakti Sun Go Kong, Fiktif atau Fakta? Ini Kata Budayawan TionghoaFakultas Kedokteran UGJ Cirebon Sudah Luluskan 464 Dokter

Penyerapan beras ini juga berkaitan dengan momen pembagian bantuan pangan non tunai (BPNT) oleh pemerintah. Sehingga kebutuhan beras di Bulog tergolong tinggi. Agar BPNT dapat terbagi ke seluruh penerima.

Imam menambahkan, ketersediaan pangan berdasarkan stok yang dipunyai Bulog Cirebon dinilai mencukupi untuk kebutuhan pangan masyarakat di wilayah kerja Bulog Cirebon.

“Jangan sampai gabah atau beras yang kualitasnya sama dengan standar pemerintah itu dibeli dengan standar di bawah harga pemerintah,” pungkas Imam. (*)

0 Komentar