MALANG, RAKCER.ID –Di tengah panorama alam yang memesona, ada cerita yang tertanam dalam tanah dan batu, salah satunya adalah legenda di balik Gunung Batok.
Gunung Batok adalah sebuah gunung yang anggun dan penuh makna di kawasan Gunung Bromo.
Inilah kisah cinta di balik terciptanya Gunung Batok, yang tak hanya menunjukkan keindahan alam, tetapi juga cinta yang tahan bercerita dalam waktu.
Baca Juga:Sejarah dan Legenda Gunung Bromo: Keindahan dan Misteri yang Terpatri dalam WaktuPanduan Lengkap Wisata Air Terjun Madakaripura, Pesona Keajaiban di Lereng Gunung Bromo
Di balik pesona alam Gunung Bromo, tersembunyi sebuah kisah cinta eksklusif yang terpahat dalam bentuk Gunung Batok.
Legenda ini mengisahkan tentang dua insan, Rara Anteng dan Joko Seger, yang menjelma menjadi gunung yang anggun dan berarti bagi masyarakat Tengger.
Dalam legenda yang beredar, Rara Anteng dan Joko Seger adalah sepasang kekasih dari Kerajaan Majapahit.
Dikisahkan bahwa keduanya melarikan diri ke kawasan Gunung Bromo, sebuah tempat yang dianggap aman dan jauh dari keramaian. Di tengah ketidakpastian dan perjuangan untuk hidup, cinta di antara mereka berkembang menjadi lebih kuat.
Berikut Kisah Dibalik Gunung Batok di Kawasan Gunung Bromo
1. Rara Anteng dan Joko Seger: Cinta Abadi dalam Pelarian
Legenda yang disampaikan secara turun-temurun mengisahkan tentang sepasang kekasih dari Kerajaan Majapahit, Rara Anteng dan Joko Seger.
Keduanya melarikan diri dari keramaian dan peperangan di kerajaan, mencari tempat yang tenang untuk mengabdi pada cinta dan menjalani hidup bersama.
Pilihan mereka jatuh pada kawasan Gunung Bromo yang dianggap sebagai tempat yang aman dan tersembunyi.
Baca Juga:Petualangan Seru di Lautan Pasir Bromo: Mengintip Pesona Pasir Berbisik Kawasan Gunung BromoNokia X500 5G: Menggebrak dengan Kecepatan dan Kinerja Unggul
2. Terbentuknya Gunung Batok: Cinta yang Abadi dalam Kematian
Dalam kehidupan mereka di kawasan Gunung Bromo, Rara Anteng dan Joko Seger membangun kerajaan kecil bernama Tengger.
Namun, cerita cinta mereka tidak luput dari duka. Saat Rara Anteng meninggal, Joko Seger yang sangat bersedih memutuskan untuk menguburkan kekasihnya di kawasan Gunung Bromo.
Dari situlah terbentuklah Gunung Batok, yang disebut-sebut tercipta dari tanah yang diambil untuk mengubur Rara Anteng.
3. Makna dan Kehormatan Gunung Batok: Simbol Cinta yang Abadi
Nama “Batok” sendiri memiliki arti “tempurung kelapa” dalam bahasa Jawa. Penduduk setempat meyakini bahwa Gunung Batok terbentuk dari sebuah tempurung kelapa yang ditendang oleh Resi Bima. Namun, makna Gunung Batok lebih dari sekadar bentuk fisiknya.