CIREBON, RAKCER.ID – Inilah kisah horor si gundul di Kalimantan, pengalaman horor yang pernah ia lihat adalah sosok hantu kuyang. Simak ulasan lengkapnya untuk mendaatkan cerita yang lebih dalam.
Jejak Si Gundul merupakan program yang menonjolkan kearifan lokal melalui karakter yang kuat Si Gundul atau Heru Gundul.
Acara yang tayang di salah satu stasiun televisi swasta ini kerap menampilkan kehidupan masyarakat setempat yang khas dan menarik.
Baca Juga:Review Film Di Ambang Kematian : Film Horor “Keluarga” yang Melakukan PesugihanEFEKTIF !! Coba Terapkan 5 Cara Menulis Rapih dan Bagus di Buku Catatan!
Heru Gundul atau Si Gundul, seorang presenter atau pembawa acara, mempunyai peran penting dan vital dalam menghidupkan acara tersebut.
Gundul memiliki pengalaman uniknya di setiap lokasi yang dikunjunginya saat berkeliling di seluruh penjuru Tanah Air.
Gundul pernah berbagi cerita yang cukup mengerikan saat melakukan ekspedisi di pedalaman Kalimantan.
Dalam suatu kesempatan, ia menceritakan melihat sosok kuyang secara langsung di pedalaman Kalimantan.
Heru Gundul sempat lama berada di pedalaman Kalimantan bersama suku Dayak sebelum melihat wujud Kuyang.
Ia bahkan mendapat tato bunga terong yang melambangkan sesuatu yang istimewa bagi suku Dayak. Bagi masyarakat Dayak, bunga terong melambangkan perantau yang bisa bermukim dimana saja.
Tidak hanya satu, Heru Gundul memiliki dua tato bunga terong di masing-masing lengannya. Tato di lengan Heru Gundul ditato oleh seorang pemimpin suku dan putranya.
Baca Juga:Bagi Pengguna Baru Ikuti Tutorial Pemakaian Iphone IniDaftar Harga iPhone 14 dan Iphone 15 di Indonesia
Tinggal di pedalaman Kalimantan membuat pembawa acara podcast RJL 5 itu penasaran dengan sosok Kuyang.
“Aku pernah melihatnya, tapi tidak pernah dekat,” jawab Gundul.
Ia juga menyatakan bahwa fisik Kuyang hampir sama dengan apa yang digambarkan orang pada umumnya.
“Jadi Kuyang itu kepala tok, biasanya dia hanya sampai ke lehernya dan mengeluarkan darah dengan mata melotot seperti itu.”
“Dia juga mengeluarkan darah dari mulutnya, jadi seperti bocor sungguhan,” kata Gundul.
Gundul menerangkan bahwa Kuyang sering digunakan sebagai ilmu hitam untuk melawan musuh. Namun, Gundul mengaku belum pernah melihat kuyang dari dekat.
Gundul menyatakan sekali lagi bahwa apa yang dilihatnya sesuai dengan gambaran orang tentang kuyang.
“Jadi ususnya masih ikut. Saya pernah melihatnya sekali, tapi itu kluar dari kampung kita.” Ujarnya.