Kisah Kera Sakti Sun Go Kong, Fiktif atau Fakta? Ini Kata Budayawan Tionghoa

KERA SAKTI. Budayawan Tionghoa asal Cirebon, Jeremy Huang, menjelaskan tentang kisah Kera Sakti Sun Go Kong. FOTO: SUWANDI/RAKCER.ID
KERA SAKTI. Budayawan Tionghoa asal Cirebon, Jeremy Huang, menjelaskan tentang kisah Kera Sakti Sun Go Kong. FOTO: SUWANDI/RAKCER.ID
0 Komentar

RAKCER.ID – Kisah Kera Sakti Sun Go Kong, fiktif atau fakta? Pertanyaan ini kerap muncul di benak masyarakat. Karena populernya kisah ini di masyarakat.

Kita semua, penggemar film Sun Go Kong, tahu kera sakti berwujud manusia itu bertugas menemani Bhiksu Tong Sam Cong dalam perjalanan ke Barat yaitu India mencari kitab Suci.

Ada empat tokoh dalam cerita Sun Go Kong yaitu Biksu Tong Sam Chong, Sun Go Kong (kera sakti), Cu Pat Kay (siluman babi), dan Wu Ching (siluman air).

Baca Juga:Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon Sudah Luluskan 464 DokterDua Guru Besar Baru IAIN Cirebon Perkuat Mutu Akademik

Menurut Budayawan Tionghoa asal Cirebon, Jeremy Huang, Sun Go Kong adalah tokoh utama dalam novel Xiyouji atau dalam bahasa Inggris Journey to the West artinya Perjalanan ke Barat yang ditulis oleh Wu Cheng’ en.

Dalam novel ini, Sun Go Kong menemani Bhiksu Tong dalam perjalanannya. Konon dikisahkan Sun Go Kong lahir di Gunung Hwakuo (Gunung Bunga-Bunga dan Buah-Buahan) dari sebuah batu mitologi yang menerima saripati matahari dan bulan selama ribuan tahun.

Sun Go Kong tinggal bersama kawanan monyet kemudian dihormati setelah menemukan Gua Shuilien artinya Gua Tabir Air di belakang sebuah air terjun raksasa.

“Monyet-monyet mengangkatnya sebagai raja mereka kemudian Sun Go Kong menggelari dirinya sendiri sebagai Mei Houwang (Raja Monyet yang Gagah),” kata Jeremy.

Sun Go Kong menyadari bahwa dirinya masih akan mengalami kematian meskipun ia berkuasa atas monyet-monyet yang lain, maka Sun Go Kong berniat untuk mencapai keabadian.

Atas tujuannya itu, Sun Go Kong berkelana dengan rakit ke wilayah-wilayah keramat lalu menemui dan menjadi pengikut Bodhi, salah satu guru Buddhisme/Taoisme. Oleh karena itu, Sun Go Kong mempelajari seni bertutur-kata dan budi pekerti manusia.

Pada mulanya, Bodhi enggan menerima Sun Go Kong sebagai pengikutnya karena Sun Go Kong bukanlah manusia. Namun, sebab kegigihan dan ketabahan Sun Go Kong, Bodhi menjadi tertarik kepada monyet itu dan memberinya nama resmi Sun Go Kong.

Baca Juga:Stand Expo IAIN Cirebon Juara 3 Terbaik di Momen AICIS 2023Lama Vakum, Menag RI Kukuhkan Pengurus BKM, Gus Yaqut: Jaga Masjid dari Politisasi

Ternyata nama Sun Go Kong punya makna filosofi tertentu ‘Sun menunjukkan asal-usulnya sebagai monyet dan ‘Go Kong’ membawa pengertian sadar akan kekosongan.

0 Komentar