RAKCER.ID – Komisi II DPRD Majalengka inspeksi ke pasar tradisional Talaga, Kabupaten Majalengka, Rabu 8 Maret 2023.
Komisi II DPRD Majalengka inspeksi ke pasar Talaga dalam rangka mengecek harga sembako dan mengawasi bahan pokok menjelang Ramadan.
“Ingin mengetahui harga-harga sembako menjelang bulan puasa dan lebaran. Kami juga ingin mengetahui ketersediaan kebutuhan pokok untuk mengantisipasi harga naik,” ujar Ketua Komisi DPRD II Majalengka, Dadang Haeruman, Rabu 8 Maret 2023.
Baca Juga:Sempat Mangkir, KPU Majalengka Akhirnya Penuhi Undangan Koordinasi dan Konsultasi DPRD150 Pelaku UMKM Terima Sertifikat Tanah, Bupati Kuningan Minta Gunakan Secara Bijak
Usai pengecekan, Dadang menyebutkan bahwa secara garis besar harga kebutuhan pokok relatif stabil.
Namun pihaknya juga meminta kepada pemerintah agar terus mengontrol harga seluruh komoditas agar pengelolaan harga di pasaran tidak memberatkan pembeli.
“Setelah tadi memantau, alhamdulillah harga-harga tidak begitu mengalami kenaikan alias stabil. Untuk stok juga sampai hari ini aman dan semoga tetap demikian hingga lebaran,” ucapnya.
Sementara dalam upaya menekan harga kebutuhan pokok agar tidak melonjak menjelang bulan Ramadan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan dinas terkait. Nantinya operasi pasar akan digencarkan di berbagai wilayah.
“Tadi kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian, bahwa mereka siap menggelar operasi pasar,” ujar Dadang.
“Jika harga beras mengalami kenaikan kembali, dinas perdagangan akan menggandeng Bulog untuk menggelar kegiatan tersebut,” jelas dia.
Terkait hasil dialog dengan pedagang beras dan minyak, anggota Komisi II DPRD Majalengka menemukan harga minyak eceran menyentuh harga Rp16-18 ribu per liter.
Baca Juga:UPT Damkar Kuningan Sudah Layak Naik StatusAntisipasi Pencurian Penyangga Tower, Petugas PLN Rutin Patroli
Sedangkan catatan yang disampaikan pengelola pasar hanya Rp14-15 ribu per liter. Perbedaan harga antara catatan pengelola pasar dan pedagang juga terjadi di komoditas beras jenis medium.
Yang mana harga versi pedagang sebesar Rp14 ribu per kilogram, catatan pengelola pasar hanya Rp12 ribu per kilogram. (hsn)