Langkah Awal untuk Demokrasi Berkualitas, SEMA FDKI IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan Wanustara Institut Menyelenggarakan Seminar Nasional

Demokrasi
SEMA FDKI bersama dengan Wanustara Institut menggelar seminar demokrasi Nasional. Foto: Pribadi.
0 Komentar

Dalam penyampaiannya, Dr. Siti Fatimah menggambarkan pentingnya demokrasi sebagai landasan negara Indonesia yang tercermin dalam nilai-nilai Pancasila.

Beliau menyampaikan bahwa demokrasi tidak hanya menjadi sistem pemerintahan, tetapi juga menjadi alat untuk menciptakan masyarakat yang adil, merata, dan berkeadilan sosial. Melalui proses demokratis ini, Indonesia berupaya membangun dan memelihara persatuan dalam keberagaman, menciptakan ruang partisipasi bagi semua warga negara, dan mengembangkan potensi bersama untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama.

“Kita pasti sudah mengenali semua tentang konteks keindonesiaan, karena Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945 sangat kuat dengan demokrasi,” ungkap Dr. Siti Fatimah.

Baca Juga:8 Tips Desain Interior untuk Menciptakan Ilusi Ruang Luas di Rumah Kecil AndaHampers Natal 2023: Sentuhan Kreatif Scented Candle untuk Teman Kerja

Fera Priyatna, seorang peneliti Wanustara Institut, turut memberikan wawasan berharga dalam seminar tersebut. Fera Priyatna membahas analisis mendalam tentang demokrasi, sosial, budaya, dan ekonomi di Indonesia.

Dalam konteks era kontemporer, Fera Priyatna menyoroti fenomena ketidakberpartisipasan sebagian kelompok muda dalam urusan politik, menunjukkan sikap apatis dan kurangnya keterlibatan aktif mereka.

“Kelompok intelektual menjadi elemen yang krusial dalam mengatasi apatis ini. Mereka harus berada di garis terdepan perjuangan pemikiran dan aksi politik,” ungkap Fera Priyatna.

Farihin, S.Hum, memberikan kontribusi berharga dengan memperkenalkan konsep “demokrasi yang berbudaya.” Dalam pandangannya, demokrasi yang berbudaya harus terhindar dari politik dinasti, dan keputusan-keputusannya seharusnya berdasarkan hasil cipta, karsa, dan karya. Menurutnya, budaya diciptakan untuk kebaikan dan kemaslahatan.

“Penting untuk memastikan demokrasi yang kita bangun tidak terperangkap dalam politik dinasti, sehingga kebijakan yang dihasilkan lebih mementingkan kebaikan bersama,” ujar Farihin, S.Hum.

Pembicara terakhir, Abdul Aziz Maulana, S.Pd,M.Ag, menyampaikan pandangannya terkait problematika dan kontekstualisasi demokrasi terkini.

Menurutnya, pemahaman dan penanganan terhadap problematika ini perlu terus dikembangkan dan diperdalam melalui kerja sama antar lembaga pemerintah, masyarakat sipil, dan lembaga pendidikan. Hanya dengan kerja sama yang sinergis, demokrasi dapat terus berkembang dan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat.

Baca Juga:Fashion Flashback: Gaya Jadul Kembali Bergaya di 2024 Menurut Pinterest PredictsDapur Ceria, Kehidupan Cerah: Tren Warna dan Desain 2024 di Pinterest

Seminar ini berhasil menciptakan ruang diskusi yang bermanfaat dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang dinamika demokrasi di Indonesia.

0 Komentar