RAKCER.ID – Bupati Indramayu, Nina Agustina mengaku kaget atas kabar bahwa Lucky Hakim mundur dari kursi Wakil Bupati Indramayu. Dia menegaskan, secara pribadi tidak ada masalah apapun dirinya dengan Lucky.
Menurut Bupati Nina, kabar mundurnya Lucky didapat dari masyarakat dan awak media yang meminta konfirmasi.
“Saya baru mendapat informasi dari masyarakat, ada juga media yang menanyakan kepada saya. Surat itu ditujukan kepada DPRD dan itu pengunduran diri,” jelasnya.
Ia menyatakan tidak ada masalah dengan Lucky. Terlebih lagi, tugasnya sudah terbagi masing-masing.
“Buat saya itu kaget ya. Karena bagi saya pribadi tidak ada suatu masalah saya dengan wakil bupati. Karena kami punya tupoksi masing-masing. Bagaimana sebagai kepala daerah, gimana sebagai wakil,” kata dia.
Meski demikian, menurutnya, kabar itu masih belum dapat dipastikan. Bahkan tembusan suratnya juga belum diterimanya.
“Jadi untuk pengunduran diri seperti ini saya belum jelas ya. Karena saya juga belum menerima tembusan itu juga belum saya terima ya,” terang Nina.
Saat ini, lanjutnya, yang terpenting adalah bekerja maksimal untuk masyarakat Kabupaten Indramayu. Sehingga program pembangunan dapat berjalan baik dan terwujudnya targetan yang harus dicapai.
“Ya mudah-mudahan. Yang penting intinya saya bekerja baik untuk masyarakat Indramayu, tetap membangun Indramayu sesuai janji saya untuk melakukan perubahan-perubahan terbaik,” ungkapnya.
Ia berharap permasalahan tersebut tidak menjadi polemik dan tetap beranggapan positif. Apalagi ia dan Lucky sudah berteman cukup lama, termasuk sama-sama pecinta binatang.
“Untuk yang permasalahan ini kita tidak perlu menjadikan polemik-polemik istilahnya bernegatif thinking-lah. Intinya saya tidak ada masalah apapun dengan wakil bupati. Dengan Lucky Hakim saya sudah temenan lama seperti itu. Karena kami sudah sama-sama rescue masalah binatang, jadi tetap aja tidak ada suatu masalah apapun,” papar dia.
Disinggung komunikasi selama ini dengan Lucky, Nina mengaku bisa berjalan. Termasuk memberikan penawaran untuk meningkatkan kinerja bersama-sama ketika adanya interpelasi. Sehingga jika keinginannya mengundurkan diri, maka ia tidak bisa memaksakan kehendak Lucky.
“Gak ada pendapat apapun. Komunikasi kalau dibilang lancar ya nggak juga. Dibilang nggak juga ya biasa aja sih. Karena pada saat terakhir kita ketemu pada saat interpelasi yah, saya juga sudah menawarkan beberapa. Ayo maunya apa, mau bagaimana? Tapi kalau masih seperti ini ya kita juga tidak bisa memaksakan, kan seperti itu,” paparnya.