Kunjungi IPHI Kecamatan Sindangwangi, Maman Bicara Soal Bipih dan BPIH

IPHI Kecamatan Sindangwangi
GEDUNG IPHI. Maman Imanulhaq berbincang dengan pengurus IPHI Kecamatan Sindangwangi. Rakcer.id/pai supardi
0 Komentar

RAKCER.ID – Memanfaatkan masa reses Persidangan III Tahun Sidang 2022-2023, anggota DPR RI KH Maman IManulhaq berkunjung ke pengurus IPHI Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka.
Kedatangan politisi PKB tersebut sekaligus meninjau progres gedung IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia) Kecamatan Sindangwangi yang masih belum rampung.
Maman juga menyerahkan sejumlah bantuan kepada pengurus IPHI Kecamatan Sindangwangi untuk menyelesaikan pembangunan gedung tersebut.
Pengasuh Ponpes Al Mizan Jatiwangi itu meminta agar IPHI bisa berperan banyak memberikan edukasi kepada masyarakat, maupun terlibat aktif dalam mendukung pembangunan umat dan bangsa.
Terkait keberadaan gedung tersebut, Maman juga berpesan agar nantinya bisa dimanfaatkan oleh public bukan eksklusif oleh IPHI saja.
“Tentu kita semua berharap agar pembangunan gedung yang akan dimanfaatkan untuk publik ini cepat selesai, dan nantinya kehadiran gedung IPHI ini bisa memberikan kontribusi yang besar bagi kegiatan masyarakat sekitar,” ucapnya.
Disinggung soal Bipih dan BPIH tahun 2023, Maman menyebut alasan rasionalisasi kenaikan Bipih sekitar Rp14 juta sudah melalui proses politik yang cukup panjang.
Penetapan tersebut diawali sejak usulan Bipih dan BPIH yang disampaikan Kementerian Agama RI, kemudian Komisi VIII DPR membentuk Panitia Kerja (Panja) Haji.
Kenaikan Bipih, kata Maman, tak terelekan lagi meski sejumlah komponen biaya telah dilakukan efisiensi dan Panja Haji telah menyisir seluruh komponen biaya.
“Namun penetapan ini patut diapresiasi karena sangat produktif dan mampu menekan berbagai komponen biaya. Sehingga dari usulan Kemenag yang disampaikan, biaya perjalanan haji bisa turun cukup signifikan,” kata Maman kepada para pengurus IPHI.
Sementara itu sejumlah jamaah calon haji asal Majalengka mengaku sangat kecewa dan keberatan dengan kenaikan ongkos haji tersebut. Pasalnya, kenaikanya cukup tinggi sementara kondisi perekonomian masyarakat sendiri masih belum stabil.
“Jujur saja saya mendaftar haji di tahun 2019 kemarin, dan masih harus menunggu beberapa tahun lagi untuk bisa berangkat. Sementara setiap tahun biaya haji terus naik, ini jelas sangat membebani sekali,” ucap Andit S, salah seorang jamaah asal Majalengka tersebut.
Dirinya berharap pemerintah tidak akan menaikkan lagi, bahkan jika perlu menurunkan biaya haji tersebut yang dinilai cukup tinggi. “Kalau bisa sih biaya haji kembali normal seperti kemarin,” pintanya. *

0 Komentar