Mayoritas Mobil Pengangkut Sampah “Sudah Tua”, Sampah yang Diangkut ke TPA Heuleut 110 Ton Per Hari

pengangkut sampah
SARANA. Dinas Lingkungan Hidup terkendala kendaraan pengangkut sampah yang sering mogok, sehingga penanganan sampah sering bermasalah. /rakcer.id/hasanudin
0 Komentar

RAKCER.ID –  Ekskavator dan armada pengangkut sampah yang kerap mengalami kerusakan, menjadi salah satu kendala tingginya tumpukan sampah di sejumlah tempat di Kabupaten Majalengka karena sampah terlambat diangkut.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Majalengka, Nawawi, menyikapi sejumlah rekomendasi hasil diskusi yang disampaikan komunitas Obrolan Majalengka beberapa hari lalu. Salah satunya mengenai armada pengangkut sampah.

Salah satu hasil diskusi memohon pemerintah menyediakan tempat pembuangan akhir (TPA) dan penambahan armada pengangkut sampah. Sehingga sampah tidak menjadi persoalan di masyarakat.

Baca Juga:264 Warga Terima Bantuan Sambungan Listrik, Realisasi BPBL PLN dan Kementerian ESDMDPC PDIP Siapkan Majalengka Basis Pendukung Ganjar Pranowo

Dia mengungkapkan luas areal TPA yang tersedia di Heuleut 7,2 hektare setelah perluasan. Sehingga pemerintah tidak perlu melakukan penambahan TPA ataupun perluasan lagi, karena lahan yang tersedia masih bisa menampung sampah untuk 15 tahun ke depan.

Menurutnya, saat ini produksi sampah setiap harinya yang biasa diangkut oleh armada sebanyak 110 ton. Jumlah tersebut berasal dari sampah perkotaan serta sejumlah pasar di Kabupaten Majalengka seperti Cikijing, Maja, Majalengka, Rajagaluh, Jatiwangi, Leuwimunding, dan Prapatan.

“Jumlah 110 ton ini belum termasuk armada sampah dari pihak lain yang membuang langsung ke Heuleut, seperti industri atau perorangan,” katanya.

Dinas LH Hanya Memiliki 9 Armada Pengangkut Sampah

Nawawi menyampaikan jika sekarang ditemukan tumpukan sampah yang belum diangkut armada, itu lebih pada persoalan teknis. Yakni jumlah armada yang terbatas dan kondisinya sering mogok karena usianya yang sudah tua serta kendaraan terus dioperasikan.

“Jumlah armada sampah kini hanya sebanyak 9 kendaraan, dengan sebagian besar usianya sudah tua. Kendaraan paling muda yang dibeli pada 2018, selebihnya jauh sebelum tahun tersebut. Wajar jika kendaraan sering mogok,” tuturnya.

Selain itu, ekskavator juga sering mengalami kendala sehingga tidak bisa dioperasikan untuk mengeruk sampah dari bagian pinggir ke tengah TPA Heuleut.

Terutama sampah yang baru ditumpahkan dari truk pengangkut. “Ekskavator sekarang sering mogok, karena itu juga usianya sudah tua,” ujarnya.

Baca Juga:8.000 Kuota Haji Belum Jelas, Calhaj yang Masuk Daftar Cadangan Diminta Bersiap-siapPetugas Puskesmas Lohbener Sweeping Ratusan Balita

Sementara mengenai pengadaan armada dan penyediaan TPA di Majalengka bagian selatan, menurut Nawawi pemerintah sedianya pada 2021 akan membuka TPA serta menambah armada. Namun belum terwujud karena anggaran terfokus untuk penanganan Covid-19.

0 Komentar