Mengintip Prospek Gurihnya Bisnis Parfum Lokal  yang tidak ada Matinya!

Mengintip Prospek Gurihnya Bisnis Parfum Lokal  yang tidak ada Matinya!
parfum lokal. pinterest/rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Pertumbuhan bisnis parfum lokal terus mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya merek parfum yang terus bermunculan dengan ciri khas masing-masing.

Menurut Naya Tinanda Nabila, Pendiri Alchemist Fragrance, setiap brand memiliki keunikannya masing-masing. Ia juga mengatakan bahwa ia selalu menantang dirinya untuk terus berinovasi dan memberikan yang terbaik bagi konsumen dari brandnya sendiri. Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah acara di Jakarta, Rabu (21/2/2024).

Perlu dicatat bahwa potensi signifikan dari industri kosmetik dan parfum lokal di Indonesia mencapai 3,83%, berkontribusi terhadap PDB pada kuartal ketiga tahun 2023.

Baca Juga:Intip 4 Wanita Terkaya di Indonesia, Siapakah yang Paling Tajir?Pasang Surut Produksi Video Game: Anggaran Terbatas, Waktu Pun Habis

Menurut informasi yang diperoleh dari Tokopedia, wilayah-wilayah di Indonesia yang mengalami peningkatan jumlah transaksi paling tinggi untuk produk reed diffuser adalah DKI Jakarta, Balikpapan, Makassar, Surabaya, dan Semarang. Rata-rata, jumlah transaksi di wilayah-wilayah tersebut meningkat lebih dari 17 kali lipat, dengan daerah DKI Jakarta memiliki jumlah konsumen terbanyak.

Reed diffuser adalah salah satu jenis pengharum ruangan yang menggunakan stik untuk menyerap cairan pengharum yang terdapat di dalam botol. Karena hanya bergantung pada stik, reed diffuser tidak memerlukan listrik atau api untuk menghasilkan aroma.

Hingga saat ini, parfum bukan lagi sekedar wewangian bagi konsumen, tetapi juga menjadi simbol gaya hidup seseorang. Oleh karena itu, memiliki bisnis parfum bisa sangat menguntungkan bagi para pengusaha, terutama bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM).

Potensi pengembangan industri parfum lokal di Indonesia cukup besar. Kunci utama dalam menghadapi persaingan di industri ini terletak pada fokus bisnis yang kuat.

Naya menyatakan bahwa dia tidak khawatir dengan banyaknya merek parfum lokal yang ada di Indonesia, karena fokusnya lebih pada cara memberikan dan berinovasi untuk pelanggan mereka sendiri.

Selain aspek pasar dan konsumen, aspek bahan baku juga penting. Dengan memanfaatkan bahan baku yang ada dan memadukan inovasi-inovasi terbaik, maka akan menghasilkan parfum lokal yang tahan lama dan berkualitas tinggi.

Sebagai pemilik merek parfum, kami tidak akan tinggal diam begitu saja. Kami akan terus berinovasi untuk membuat kemasan semenarik mungkin, dan kami selalu berusaha untuk menawarkan aroma yang beragam,” ujar Albertus Setyapranata, Pemilik dan Pendiri Euodia Home, dalam acara Konferensi Pers di Jakarta Selatan.

0 Komentar