Minyak Curah Langka di Pasar Kepuh

NAIK TERUS. Harga kebutuhan pokok dan daging di Pasar Kepuh, kota Kuningan terus mengalami kenaikan menjelang bulan Ramadhan, kemarin.
NAIK TERUS. Harga kebutuhan pokok dan daging di Pasar Kepuh, kota Kuningan terus mengalami kenaikan menjelang bulan Ramadhan, kemarin.
0 Komentar

RAKYATCIREBON.ID – Beberapa hari menjelang bulan Ramadhan, harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Kuningan terus mengalami lonjakan. Para pedagang juga masih mengeluhkan ketersediaan minyak goreng curah di pasaran masih sulit. Tak hanya itu, sejumlah barang kebutuhan masyarakat pun merangkak naik.  seperti di Pasar Kepuh, kota Kuningan. Di pasar erbesar di Kota kuda tersebut, para pedagang kini hanya menjual minyak goreng kemasan dengan harga cukup tinggi yaitu Rp24.000 per liter. Sementara minyak goreng curah sudah dua pekan terakhir ini hilang di pasaran.Robert, salah seorang pedagang di Pasar Kepuh mengatakan, sudah hampir dua pekan, dirinya tidak mendapat pasokan minyak goreng dari distributor. “Sudah dua minggu tidak ada kiriman minyak goreng curah. Saya hanya dapat kiriman minyak goreng kemasan dari distributor dua hari yang lalu, itu pun dibatasi maksimal 5 karton,” sebut Robert.Pedagang lainnya bernama Rosid. Dia tak menampik jika banyak pelanggannya yang mengeluhkan kelangkaan minyak curah. Apalagi selama ini, minyak curah menjadi favorit masyarakat atau pengunjung. Terlebih para pedagang usaha gorengan dan kuliner karena alasan murah dan praktis.Seperti pengusaha tahu, mereka lebih memilih minyak goreng curah karena praktis sekali beli bisa 10 kilogram pakai jeriken. Sedangkan kalau minyak kemasan ribet dengan bungkus plastiknya ditambah harganya lebih mahal. “Atas kondisi ini,kami dan para pedagang lain berharap pasokan minyak goreng curah bisa secepatnya normal seperti biasa. Terlebih menghadapi bulan suci Ramadhan yang tinggal menghitung hari, dimana kebutuhan masyarakat terhadap minyak goreng akan tinggi,” ujar keduanya.Menurut dia, harga minyak curah yang mengalami kenaikan harga tak terlalu dipersoalkannya. Yang penting, stok pasokan lancar dan pedagang tidak kesulitan mendapatkannya. “Tidak apa-apa harganya mahal. Misalkan Rp21 ribu per kilogram melebihi aturan HET dari pemerintah katanya Rp14.000, yang penting barangnya ada. Sekarang, sudah harganya mahal tapi barangnya pun tidak ada. Ini apa-apaan namanya?,” ungkap Rosid.Tak hanya langkanya minyak goreng curah, menjelang bulan Ramadhan ini masyarakat juga dihadapkan pada persoalan melonjaknya sejumlah harga kebutuhan pokok seperti daging ayam, cabai merah dan telur yang terus meroket. Di Pasar Kepuh Kuningan, harga daging ayam saat ini dijual Rp 40.000 per kilogram dari harga normal Rp 33.000, cabai merah Rp 50.000 dari normal Rp 35.000 dan telur ayam negeri Rp 25.000 per kilogram dari harga normal di kisaran Rp 22.000. Sementara harga kebutuhan lain seperti cabai rawit, bawang merah, bawang putih dan sayuran lain terpantau normal.“Ya ada beberapa bahan kebutuhan pokok masyarakat yang mengalami kenaikan harga, di antaranya daging ayam, cabai merah dan telur ayam negeri sedangkan minyak goreng untuk yang kemasan masih aman, kecuali yang curah masih kosong. Namun tidak menuntup kemungkinan pada saat menjelang bulan puasa akan naik lagi harganya akibat melonjaknya permintaan masyarakat untuk persiapan munggahan. Oleh karena itu, imbauan kami agar masyarakat tetap tenang dan tidak terlalu berlebihan berbelanja kebutuhan bulan puasa nanti, agar jika terjadi kenaikan harga pun tidak terlalu signifikan dan memberatkan,” ungkap Sumarna selaku Kasi Keamanan dan Ketertiban Pasar Dinkopdagperin Kabupaten Kuningan. (bud)

0 Komentar