Orangtua Batal Sekolahkan Anak ke SDN 1 Astanamukti, Takut  Kejatuhan Plafon

Orangtua Batal Sekolahkan Anak ke SDN 1 Astanamukti, Takut  Kejatuhan Plafon
TAKUT KEJATUHAN PLAFON. Kondisi plafon SDN 1 Astanamukti, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon.
0 Komentar

RAKYATCIREBON.ID, PANGENAN – Kondisi plafon bangunan SDN  1 Astanamukti, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon sudah jebol, dan tinggal menunggu palfon tersebut jatuh semua.

Meski begitu, ruang kelas tersebut masih digunakan untuk kegiatan belajar, walaupun guru dan murid  selalu dihantui kecemasan jika tiba-tiba bangunan itu runtuh.

Salah seorang guru SDN 1 Astanamukti, Widiana selaku wali kelas 3 mengaku,  kondisi ruang kelas SDN 1 Astanamukti  sudah 3 tahun kebih dalam kondisi rusak, namun belum ada perbaikan.

Baca Juga:Kemenag Berharap 1 Ramadan 2022 SeragamSaudi Beri Kelonggaran, PPIU Tetap Lesu

Akibatnya selain  guru dan muridk  tak nyaman, sekolah juga menerapkan dua sesi pembelajaran karena ruang kelas yang ada  tidak bisa digunakan seluruhnya.

“Dari enam ruang kelas yang dimiliki hanya 3 kelas yang masih bisa digunakan, itupun  sudah sangat rusak kondisinya, “jelasnya, Kamis (24/3).

Widiana juga mengatakan, ada kelas yang terhubung langsung tanpa ada pintu dan dipastikan aktivitas belajar tidak bisa dilaksanakan secara maksimal.

Atap sekolah yang lapuk juga rawan ambruk dan membahayakan siswa maupun guru.

Yang lebih parah lagi, banyak orang tua siswa yang mengurungkan niat untuk menyekolagkan anaknya di SDN 1 Astanamukti karena kondisi bangunan sekolah yang mengancam keselamatan anaknya.

 “Dulu jumlah siswa di SDN 1 Astanamukti ada 560 siswa, sekarang hanya 157 siswa, terutama siswa baru, yang dulu bisa menerima sampai lebih dari 50 siswa sekarang paling hanya 15 siswa,” terangnya.

Atas kondisi tersebut, dirinya berharap ada perhatian serius dari Pemkab Cirebon, sehingga baik siswa maupun guru tidak lagi merasa was-was saat belajar mengajar  di ruang kelas.

Baca Juga:Petinju Bara Boxing Sabet Kemenangan di 7 Kelas Sparing Season IndramayuDPD PAN Kuningan Matangkan Persiapan Pemilu 2024

 Orang tua murid, Dedi saat menjemput anaknya mengaku  khawatir  ketika anak berada di sekolah. Pasalnya,  bangunan sekolah yang sudah rusak ini belum juga diperbaiki.

“Bagaimana pun belajar itu harus nyaman sehingga para guru dan murid itu bisa belajar dengan baik, orangtua juga tidak cemas,” kata Dedi. (her)

0 Komentar