P3TGAI Untuk Irigasi Sawah, Pengerjaanya Melibatkan Petani

P3TGAI Untuk Irigasi Sawah, Pengerjaanya Melibatkan Petani
0 Komentar

RAKYATCIREBON.ID, CREBON – Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung kembali memfasilitasi pembangunan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) tahun anggaran 2022.

Ada total 335 lokasi pembangunan P3TGAI berupa saluran air irigasi tersier yang tersebar di wilayah kerja BBWS Cimanuk-Cisanggarung. “Kabupaten Indramayu 112 titik, Garut 63, Kuningan, Majalengka, Sumedang 36 titik, Cirebon 42 titik,” ujar Ismail Widadi, Kepala BBWS Cimanuk-Cisanggarung, kemarin.

Menurut Ismail, satu titik P3TGAI memakan dana rata-rata Rp200 juta. Sehingga kalkulasi alokasi anggaran untuk membiayai 335 proyek mencapai Rp75 miliar.

Baca Juga:DPD Nasdem Bagikan Takjil GratisGP Ansor Kerahkan 1.500 Banser di Jalur Mudik

“Uangnya langsung masuk ke rekening masing-masing P3TGAI. Tidak melalui BBWS,” tambah Ismail.

Pembangunan P3TGAI serentak didahulukan bagi 284 lokasi. Sisanya, lanjut Ismail, menyusul. Masing-masing lokasi ditarget mampu membangun P3TGAI sepanjang 300 meter. Gunanya untuk melancarkan saluran irigasi sawah.

“Ini bentuk kepedulian pemerintah terhadap saluran irigasi sampai dengan level tersier yang langsung mengairi ke sawah,” tambah Ismail.

Menurut Ismail, pembangunan P3TGAI hanya dapat dilakukan bagi kelompok Pengguna Air Irigasi yang terdaftar di notaris. Kemudian mengusulkan pembangunan, setelah itu realisasi.

“Itu yang mengajukan untuk mendapatkan anggara ke pemerintah melalui BBWS diajukan lalu terseleksi dengan beberapa kriteria dan prioritas,” jelasnya.

Menurut Ismail, pembangunan P3TGAI bertujuan agar irigasi sawah dapat berlangsung efektif. Sehingga program tersebut harus sama-sama didukung berbagai pihak. Terutama para kepala desa.

“BBWS sendiri tidak dapat melakukan itu. BBWS paling jauh sampai ke saluran sekunder. Bagaimana supaya saluran tersier yang merupakan lini depan mengairi sawah caranya adalah dengan program yang melibatkan masyarakat, petani yang pemilik saluran itu sendiri,” katanya. (wan)

0 Komentar