Google Doodle Hari Ini: Mengenal Pahlawan Perempuan dari Garut, Raden Ayu Lasminingrat Sang Perintis Pendidikan Untuk Perempuan

Raden Ayu Lasminingrat
Raden Ayu Lasminingrat, Pahlawan Perempuan Garut. Foto: jelajahgarut.com
0 Komentar

Kolonialisme, Budaya Cetak, dan Kesastraan Sunda pada abad ke-19.
Ia tercatat merupakan orang pribumi pertama yang menggunakan kata ganti orang pertama dalam tulisan berbahasa Sunda.

Raden Ayu Lasminingrat dinikahi oleh seorang Bupati Garut Raden Adipati Aria Wiratanudatar VII. Setelah menikah, ia tidak melanjutkan dalam kepenulisan dan mulai fokus pada bidang Pendidikan bagi Perempuan Sunda karena itu merupakan cita-cita sejak kecilnya.

Sehingga cita-citanya tersebut dapat terwujud pada 1907, ketika ia merintis sekolah Keutamaan Istri yang bertempat di ruang gamelan Pendopo Kabupaten Garut. Tahun 1911, Lasminingrat mulai menggunakan kurikulum dalam Pendidikan Keutamaan Istri.

Baca Juga:Bagaimana Hukum Keluar Madzi Pada Saat Puasa? Simak PenjelasannyaAkan Rilis 20 April 2023! Berikut Sinopsis Film Buya Hamka yang Sarat Akan Makna Kehidupan dan Perjuangan

Di sekolah terebut pada muridnya diberi keterampilan dalam ranah domestik seperti memasak, mencuci piring dan menjahit pakaian.

Hal tersebut bertujuan agar ketika dewasa dan menikah, mereka dapat membahagiakan suami dan anaknya serta dapat mengerjakan apa saja yang berhubungan dengan rumah tangga.

Raden Ayu Lasmingrat juga yang mendukung Dewi Sartika untuk mendirikan sekolah bagi kaum perempuan tahun 1904. Hingga saat ini sudah lebih dari 1 abad, cita-citanya masih terus mengalir pada darah setiap perempuan Sunda.

Raden Ayu Lasminingrat wafat pada 10 April 1948 saat usia 105 tahun karena sakit, yang sebelumnya melakukan perjuangan dalam perang kemerdekan dan mengungsi ke Waaspojok tahun 1946.

 

0 Komentar