RAKYATCIREBON.ID – Pelaku UMKM harus memiliki kemampuan yang baik untuk memanfaatkan teknologi digital, dan lebih banyak mengisi market place yang menjadi bagian dari rantai pasok nasional maupun global. Hal ini disampaikan Sekda Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi saat membuka Bimtek Perluasan Jaringan Pemasaran Usaha Mikro melalui E-Commerce dan Toko Daring LKPP di salah satu Hotel Kuningan, Rabu (13/4).
Sekda mengatakan, Kabupaten Kuningan memiliki potensi besar di bidang UMKM yaitu sekitar 57.000 pelaku UMKM. Melalui kegiatan ini, pemerintah berkomitmen dan hadir untuk terus mendorong UMKM melek teknologi dan dapat menangkap peluang untuk kemajuan usahanya mulai dari hulu sampai hilir.
“Terimakasih kepada jajaran Kementerian Koperasi dan UKM yang telah bekerjasama dengan Pemkab Kuningan melalui Diskopdagperin. Semoga kegiatan ini dapat memulihkan ekonomi dimasa pandemi covid-19 untuk mensejahterakan dan membangun ekonomi kerakyatan,” ungkapnya.
Baca Juga:Jadi Syarat Mudik, Vaksinasi Booster MeningkatOKP Cipayung Plus Kuningan Layangkan Empat Tuntutan
Masih dikatakan Sekda, bahwa komitmen pemerintah Kabupaten Kuningan akan terus hadir menyuport UMKM agar mampu meningkatkan daya saing dan siap menuju pasar global. “Semoga kedepan masyarakat Kuningan, khususnya pelaku UMKM mampu terus tumbuh, berkembang, tangguh dan mandiri untuk mewujudkan cita-cita bersama menuju Kabupaten Kuningan MAJU,” ujar Sekda Dian.
Di tempat yang sama, Asisten Deputi Pengembangan Rantai Pasok Usaha Mikro, Sutarmo SE MM menegaskan kepada pelaku usaha mikro harus siap berubah mengikuti perkembangan digital. Disamping itu juga harus terus bersikap kompetitif dan berinovasi sehingga produk yang dihasilkan semakin bermutu. Baik dari sisi produk, packaging bahkan sampai branding.
Dia menerangkan, di tahun 2020, jumlah UMKM Indonesia yang telah onboarding di platform digital sebesar 8 juta UMKM, dan hingga saat ini sudah ada 17,59 juta yang masuk ke platform digital. Angka ini masih terus ditingkatkan menuju target 20 juta UMKM onboarding di platform digital di tahun 2022 ini.
“Untuk itu, target ini tidak bisa dicapai hanya dengan upaya sendiri, namun harus berkolaborasi dengan stakeholder yang mempercepat proses transformasi digital UMKM, khususnya usaha mikro. Jadi, pelaksanaan kegiatan bimtek ini agar memberikan nilai tambah bagi pelaku usaha mikro yang ada di Kanupaten Kuningan,” sebut Sutarmo.