CIREBON, RAKCER.ID – Di tengah gaya hidup yang serba mewah dan kebutuhan akan simbol status seperti kepemilikan mobil di kota besar, penting bagi masyarakat untuk memahami dampak keuangan dari keputusan mereka. Tidak jarang, keinginan untuk memiliki rumah dan mobil dilihat sebagai parameter sukses, namun hal ini seringkali melahirkan pola konsumtif yang bisa membahayakan stabilitas finansial.
Direktur BCA Finance, Petrus Karim, dalam seminar BCA Expoversary 2024 yang diadakan di ICE BSD, Tangerang, pada tanggal 29 Februari 2024, menekankan bahwa pemuda seharusnya tidak hanya fokus pada pengumpulan uang muka (down payment atau DP) tanpa memperhitungkan kemampuan membayar cicilan bulanan. “Banyak yang terjebak dalam pembelian mobil yang tidak sesuai dengan kemampuan mereka hanya untuk menunjukkan status,” ungkap Petrus.
Salah satu stkamur pengukuran yang biasanya diterapkan oleh perbankan, menurut Petrus, adalah prinsip sepertiga dari gaji. Artinya, hanya sepertiga dari penghasilan yang seharusnya dialokasikan untuk cicilan, sedangkan dua pertiga sisanya dapat digunakan untuk tabungan dan pengeluaran harian.
Baca Juga:Menurut Luhut, Rumput Laut Indonesia Mempunyai Peluang Akan di Ekspor seperti Batubara6 Cara Meningkatkan Omzet pada Usaha Rental Mobil
Petrus juga menyoroti masalah yang kerap dihadapi oleh mereka yang berpendapatan minim namun terlalu berambisi memiliki mobil melalui kredit. Menghabiskan terlalu banyak untuk cicilan dapat mengurangi anggaran penting lainnya, seperti biaya makanan sehari-hari. Dalam beberapa kasus, hal ini bahkan bisa menyebabkan gagal bayar yang mempunyai konsekuensi jangka panjang, termasuk masalah kredit macet yang akan menyulitkan dalam mendapatkan pembiayaan kedepannya.
Mengambil keputusan finansial tanpa perencanaan yang matang, terutama dalam pembelian berbasis utang seperti kredit mobil, bukan hanya berdampak pada kesehatan finansial individu, tetapi juga bisa menimbulkan stres dan kecemasan finansial. Oleh karena itu, sangat penting bagi siapapun yang mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam mobil melalui sistem kredit, untuk terlebih dahulu mempertimbangkan kemampuan finansial dan berencana dengan bijak agar tidak membebani kehidupan finansial di masa depan.