RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Sunan Kalijaga merupakan salah satu Wali Songo yang berperan menyebarkan Islam di Nusantara. Sejumlah petilasan Raden Mas Said, nama kecil Sunan Kalijaga ini berada di berbagai daerah menjadi destinasi wisata religi seperti Cirebon, Jawa Barat.
Tempat yang pernah disinggahi tokoh agama ini bernama Situs Taman Kera Kalijaga yang berlokasi di Jl Pramuka RT 008/RW 003, Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Cirebon. Saat ramadan, situs ini jadi destinasi ngabuburit alternatif warga.
Situs ini dinamakan taman kera lantaran banyaknya kera yang mendiami tempat ini. Sejumlah kera yang berkeliaran di petilasan Sunan Kalijaga disebut sudah tidak liar dan mampu beradaptasi dengan wisatawan. Konon, kera ekor panjang di Taman Kera dan Petilasan Sunan Kalijaga itu merupakan santri yang dikutuk.
Baca Juga:STIKes Mahardika Harumkan Cirebon, Juara 1 Poster dan Edukasi Kesehatan Tingkat NasionalKantor Pos Cirebon Mulai Salurkan BLT Migor
Tempat ini dahulunya adalah hutan rimba. Sunan Kalijaga yang berdakwah di wilayah Cirebon disebut berkhotbah di hutan seluas 1.200 meter persegi pada saat itu. Kini, banyak orang yang menganggap tempat ini menjadi petilasan sang wali.
Konon, Sunan Gunung Jati yang mengetahui banyak orang menimba ilmu agama ke hutan tersebut lantas memerintahkan muridnya, Sunan Kalijaga untuk membuat taman. Taman tersebut kini dijadikan sebagai objek wisata religi.
Juru kunci situs tersebut menceritakan Sang Sunan pernah memerintah para muridnya untuk segera bersiap menuniakan salat Jumat. Namun para muridnya tak mematuhi perintah sang wali. Mereka lebih memilih bermain dan mencari ikan di sungai.
Sunan Kalijaga yang mengetahui perilaku muridnya itu hanya bergumam bahwa orang yang tak salat bagaikan kera. Tak lama kemudian para muridnya.
Cerita unik tentang keberadaan monyet di situs tersebut jadi magnet pengunjung. Ada yang penasaran karena ingin tahu sejarah. Banyak pula yang senang melihat tingkah monyet yang lincah dan usil.
Apapun alasannya, sah-sah saja. Tidak mengganggu monyet-monyet apalagi merusak lingkungan. Pasalnya, setiap pengunjung yang datang ke kawasan petilasan tidak dikenakan biaya sepeser pun.
Mulai pukul 15.00 WIB, puluhan pengunjung mulai berdatangan. Ada yang memberi makan monyet dengan kacang dan roti, ada juga pengunjung yang hanya mampir kemudian melihat-lihat.