RAKYATCIREBON.ID –Petugas gabungan dari sejumlah dinas/instansi di Kabupaten Indramayu melakukan inspeksi mendadak (sidak) stok dan harga bahan pangan menjelang Idul Fitri 1443 Hijriyah, Kamis (21/4).
Sedikitnya ada tiga lokasi sasaran yang menjadi fokus pelaksanaan kegiatannya. Langkah itu dilakukan atas keinginan Pemerintah Kabupaten Indramayu yang menganggap perlu memastikan kondisinya.
Bahkan tak hanya ketersediaan stok dan harga, berbagai bahan kebutuhan pangan juga dipastikan aman untuk dikonsumsi.
Baca Juga:Bulog Sarankan Petani Gabung Poktan Agar Gabah Mudah DiserapPerusahaan Penyalur, Tegur Keluarga ABK Kabur
Tiga lokasi sasaran sidak itu dua diantaranya supermarket atau toko moderen. Satu lokasi lainnya adalah Pasar Tradisional Jatibarang yang menjadi pusat dari pasar-pasar tradisional lainnya di Kabupaten Indramayu.
Petugas yang tergabung dalam kegiatannya berasal dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Polres Indramayu, Dinas Kesehatan (Dinkes), Satpol PP dan Damkar, Kodim 0616, Diskopdagin, Bagian Perekonomian Setda, dan Diskominfo.
Kepala Seksi Keamanan Pangan DKPP Kabupaten Indramayu, Pranoto mengatakan, sidak ini dilakukan untuk memonitoring kestabilan harga pangan yang ada di Kabupaten Indramayu.
Dari serangkaian sidak, dapat dipastikan sejumlah kebutuhan pangan tidak terjadi kelangkaan dan harga stabil. Namun harga minyak goreng masih naik turun.
“Setelah sudah dilakukan sidak, ketersediaan barang kami pastikan aman, malah kelihatannya sampai lebaran itu cukup. Terus harga yang sekarang ini stabil semua seusai harga pasar dan tidak ada permainan, cuma hanya dari minyak goreng curah yang sedikit fluktuatif,” terangnya.
Dalam sidak tersebut, petugas juga memastikan tingkat keamanan bahan pangan untuk dikonsumsi dengan melakukan tes formalin.
Termasuk memeriksa masa berlaku atau kadaluarsanya. Terhadap berbagai bahan pangan dilakukan pula inventarisir guna perlindungan dan keamanan konsumen.
Baca Juga:Pertamina Jamin Kebutuhan BBM Tetap TerpenuhiPengelolaan Parkir, DPRD Minta Dishub Contoh Kota Cirebon
“Untuk pengecekan formalin di toko moderen, kita pastikan alhamdulillah banyak negatif dan hanya ada beberapa barang yang kelihatannya positif, cuma sudah kita sarankan untuk ditarik. Sementara untuk pengecekan formalin di toko tradisional memang ada beberapa yang positif, makanya kita tegaskan untuk tidak mengedarkan kembali,” papar Pranoto.
Pihaknya mengimbau kepala pasar agar segera melakukan koordinasi dengan supplier. Agar tidak terjadi peredaran kebutuhan pangan yang memiliki kadar formalin tinggi. “Ini dilakukan untuk keamanan konsumen,” tukasnya. (tar)