CIREBON, RAKCER.ID – Pemilihan presiden adalah momen penting dalam perjalanan demokrasi suatu negara, di mana para kandidat berlomba untuk mendapatkan dukungan masyarakat dengan berbagai janji dan program.
Salah satu wacana yang menarik perhatian belakangan ini adalah janji dari Prabowo Subianto, kandidat presiden dari Partai Gerindra, untuk memberikan makan gratis kepada seluruh pelajar di Indonesia jika terpilih sebagai presiden.
Wacana ini tentu menjadi sorotan publik karena menciptakan ekspektasi besar di kalangan masyarakat, terutama orangtua dan pelajar.
Baca Juga:Penunjukan Mahfud MD sebagai Cawapres 2024 Membuat Banyak Orang Galau, Masa Sih?13 Ide Terbaik untuk Eksterior Taman Minimalis Depan Rumah
Namun, seiring dengan berbagai janji kampanye dalam proses pemilihan, penting untuk melakukan analisis lebih mendalam terkait rencana yang diajukan.
Kampanye Prabowo Subianto Capres 2024
Menurut pernyataan Prabowo, dirinya telah menyiapkan langkah-langkah strategis dan anggaran untuk mewujudkan program tersebut. Namun, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.
Pertama, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pelajar di Indonesia mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga menengah mencapai lebih dari 57 juta siswa.
Program makan gratis ini tentu akan membutuhkan anggaran yang sangat besar, diperkirakan mencapai sekitar 300 triliun rupiah per tahun.
Angka tersebut adalah perkiraan kasar yang menghitung biaya makanan dan susu yang akan diberikan kepada setiap pelajar di seluruh Indonesia.
Membuka akses makan gratis untuk pelajar adalah ide yang mulia, tetapi tantangan terbesar adalah mencari sumber anggaran yang cukup untuk mendukung program ini.
Selain masalah anggaran, penting untuk mencatat bahwa janji-janji kampanye sering kali bersifat populis dan penuh dengan tantangan dalam pelaksanaannya.
Baca Juga:Mau Halaman Rumah Anda Lebih Indah? Berikut 6 Inspirasi Taman Minimalis di Depan Rumah6 Cara Berikut Untuk Maksimalkan Ruang Dapur Minimalis di Bawah Tangga
Prabowo Subianto sendiri menyadari bahwa untuk mewujudkan program makan gratis ini, negara harus memiliki komitmen nyata untuk mewujudkannya.
Dalam konteks ekonomi yang sulit, memastikan bahwa sumber daya yang cukup tersedia untuk program ini adalah tugas yang sangat kompleks.
Selain itu, praktik keseharian dalam pengelolaan program ini juga akan menjadi tantangan, seperti pemilihan penyedia makanan, distribusi, dan pemantauan.
Tentu, kita tidak bisa mengabaikan bahwa mewujudkan janji kampanye adalah bagian dari proses politik.
Pemilu adalah waktu ketika para kandidat bersaing untuk mendapatkan dukungan masyarakat dengan janji-janji yang menarik. Namun, bagi pemilih, penting untuk tidak hanya melihat janji-janji manis, tetapi juga melakukan evaluasi kritis terhadap kemungkinan pelaksanaannya.