CIREBON, RAKCER.ID– Gaza, Palestina, menerima pasokan bantuan dari Palang Merah Indonesia (PMI).
Bersama dengan Kementerian Luar Negeri RI, bantuan diberikan berupa peralatan kesehatan senilai Rp2,9 miliar.
Menurut Sekretaris Jenderal PMI Pusat A M Fachir di Jakarta, Minggu (29/10/2023), bantuan peralatan kesehatan tersebut dikirim melalui Bandara Halim Perdana Kusuma pada Selasa (31/10/2023).
Baca Juga:Indonesia Siap Kirim Bantuan ke Gaza, Kloter Pertama Mulai Pekan IniIsrael Ancam Gempur RS Al-Quds di Gaza jika Tak Ada yang Mengungsi
Menurut Fachir, sesuai instruksi Ketua PMI Pusat Jusuf Kalla, bantuan tersebut berkaitan dengan konflik yang terjadi di Gaza saat ini.
Untuk bantuan tahap pertama dikirimkan sebanyak 10 item.
Bantuan tersebut berupa oksigen konsentrator, tabung oksigen, masker N95, masker respirator, sarung tangan latex, celemek, perlengkapan bayi, perlengkapan kebersihan, kantong jenazah penular, dan generator.
Ia berharap proses pengiriman bantuan bisa berjalan lancar, sehingga tidak lagi terus berkoordinasi dengan lintas sektor, mengingat kondisi Gaza saat ini.
Selain memberikan dukungan peralatan medis, PMI juga menyediakan peralatan penyaringan air yang dapat menghasilkan 1.500–2.000 liter air minum per jam.
Namun menurut Fachir, PMI telah meluncurkan rekening bantuan kemanusiaan dengan nomor rekening 2063006688 (BCA) atas nama Kantor Pusat PMI untuk masyarakat Indonesia yang ingin berdonasi untuk masyarakat Gaza.
Palang Merah Indonesia kemudian ditampilkan sebagai pemilik rekening BRI dengan nomor 039001000030303 dan nomor rekening 070000116017 di Bank Mandiri.
Perlu diingat bukan PMI selain ketiga nomor rekening tersebut.
PBB setujui resolusi Genjatan senjata kemanusiaan di jalur Gaza
Sebuah resolusi yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera antara Israel dan Hamas, organisasi militan Palestina, diterima oleh Majelis Umum PBB.
Baca Juga:Resmi! Majelis Umum PBB Setujui Genjatan Senjata Kemanusiaan di GazaBang Yedam Eks TREASURE Umumkan Debut Solo Bulan Depan
Mereka juga menginginkan keamanan bagi warga sipil dan bantuan untuk masuk ke Jalur Gaza.
Untuk memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat yang terkena dampak kekerasan dan dampak konflik, gencatan senjata kemanusiaan diakui sebagai gencatan senjata antara pihak-pihak yang bertikai.
Melansir Reuters, persetujuan tersebut diberikan dalam pertemuan dan pemungutan suara pada Jumat 27 Oktober waktu setempat.
Resolusi ini, yang dirancang oleh negara-negara Arab, memiliki bobot politik mengingat meningkatnya serangan baru-baru ini dan operasi darat Israel yang akan datang di Gaza sebagai pembalasan atas serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober.