CIREBON, RAKCER.ID– RS Indonesia di Beit Lahia yang terletak di utara Jalur Gaza mati listrik sejak Jumat malam (23 Oktober) akibat kekurangan bahan bakar genset.
Bahaya tertinggi terhadap operasional rumah sakit terjadi hingga 48 jam berikutnya akibat Israel menolak akses terhadap bahan bakar.
“Kami punya waktu kurang dari 48 jam sebelum semua generator listrik rumah sakit kehabisan bahan bakar,” kata juru bicara kementerian Ashraf Al-Qudra.
Israel terus menyerang Gaza dan Palestina secara sewenang-wenang.
Baca Juga:Dilantik jadi Menteri Pertanian Amran Sulaiman Langsung Gelar Konsolidasi InternalPrabowo-Gibran Daftar Capres Cawapres Ke KPU Naik Taktis Maung hingga Dikawal Paspampres
Bahkan RS Indonesia di Palestina kehilangan aliran listrik akibat serangan tersebut.
Di berbagai wilayah Jalur Gaza utara dan selatan, sejumlah pemukiman diserang secara acak.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, tiga korban jiwa terjadi dalam satu jam sebelumnya di kamp Shati’ dan Jabalia serta kompleks Sheikh Radwan.
Ratusan orang tewas atau terluka dalam pembunuhan yang dilakukan oleh Israel pada hari Senin, katanya, dan banyak dari mereka masih aman.
Pemboman Israel terhadap rumah-rumah di Khan Yunes, di tengah Jalur Gaza, juga mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka.
Sebuah tempat tinggal di Rafah, di selatan Jalur Gaza, menjadi sasaran pemboman Israel yang merenggut beberapa nyawa.
Setelah listrik padam total karena kehabisan bensin, koresponden Al Jazeera mengatakan rumah sakit Indonesia juga terkena imbasnya.
Baca Juga:SEVENTEEN Resmi Comeback dengan ‘God Of Music’ dari Album ke 11 dan Trending di YoutubeLee Sun Kyun Mundur dari Drama ‘No Way Out’ hingga Menunda Proyek Film Imbas Terjerat Kasus Narkoba
Rumah Sakit Indonesia menjadi rumah sakit pertama yang mati listrik total setelah kehabisan bahan bakar, yang memberikan dampak kemanusiaan yang signifikan.
Kehabisan bahan bakar mungkin mempunyai dampak negatif, menurut Kementerian Kesehatan, klaim artikel tersebut.
Pasien di RS Indonesia Gaza terancam tewas karena butuh Tunjangan listrik
Banyak pasien yang butuh tunjangan listrik sehingga para dokter membidiknya hingga merasa nyaman dengan dampaknya.
Termasuk bayi dengan mesin pernapasan dan inkubator.
Video yang beredar secara online menggambarkan banyak pasien yang tiba di rumah sakit dan masih beroperasi dalam kegelapan.
Di media sosial X, salah satu pasien di sana memposting video fasilitas yang gelap gulita.
Rumah sakit Indonesia di Gaza tidak dapat berfungsi karena kehabisan bahan bakar, katanya. Setiap fasilitas penting ditutup.