CIREBON, RAKCER.ID – Tertarik untuk investasi di usia muda? Berikut kami berikan beberapa cara investasi untuk anak muda yang mudah dan simple.
Memiliki investasi pribadi di pasar keuangan kini telah menjadi cara hidup yang menguntungkan bagi kaum muda atau pencari kerja pemula.
Kepercayaan sebelumnya bahwa hanya kelompok usia dewasa yang boleh berinvestasi sudah tidak berlaku lagi.
Baca Juga:Ridwan Kamil Sebut WFH Permanen di Jabodetabek Bisa Membawa Perubahan BesarWest Java Festival 2023 Akan Berlangsung 2 hari di Bandung dan Akan di Ramaikan Oleh Sejumlah Musisi Ternama Seperti Gigi, Juicy Hingga The Changcuters!!
Hal ini dibuktikan dengan data demografi investor Indonesia yang semakin didominasi oleh kelompok usia muda milenial.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor atau Single Investor Identification (SID) di pasar modal dalam negeri akan mencapai 3,87 juta pada akhir tahun 2020.
Jika dibandingkan dengan akhir tahun 2019, angka tersebut sudah mengalami peningkatan. naik sebesar 56%.
Hampir setengah dari total investor berusia di bawah 30 tahun, dengan rentang usia 31-40 tahun mencakup 25% dari total investor domestik pada tahun 2020. Dengan kata lain, 70% investor pasar Indonesia adalah individu muda.
Berikut Ini Adalah Beberapa Cara Investasi Untuk Anak Muda
1. Pelajari dan Pahami Konsep dan Resiko Investasi
Asuransi adalah teknik manajemen risiko keuangan yang paling mendasar. Apa pun yang dapat membahayakan situasi keuangan seseorang harus ditanggung.
Meski tidak semuanya bisa diasuransikan, setidaknya ada dua jenis asuransi yang penting untuk dimiliki, asuransi jiwa dan asuransi kesehatan.
Kedua jenis perlindungan ini sering diabaikan oleh generasi muda karena mereka menganggap risiko penyakit dan kematian tidak terlalu besar.
Baca Juga:Ridwan Kamil Mengklaim WFH Merupakan Satu-Satunya Cara Untuk Mengurangi Polusi Udara di JabodetabekRekomendasi Buku Inspiratif yang Mengajarkan Kita Hidup Sederhana dan Bisa Kamu Terapkan!
Asuransi jiwa dan kesehatan terkadang dianggap sebagai kebutuhan bagi lansia yang sudah menikah.
Tentu saja premis ini salah karena tidak ada yang bisa mengantisipasi kemungkinan timbulnya penyakit atau kematian.
Jadi, ketika berbicara tentang asuransi mana yang lebih penting, jawabannya adalah membeli asuransi jiwa dan asuransi kesehatan sama-sama penting.
2. Tetapkan tujuan keuangan yang spesifik
Jika Anda ingin mulai berinvestasi, langkah selanjutnya adalah menuliskan tujuan finansial yang ingin Anda capai melalui investasi.
Tujuan keuangan secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang ingin dicapai sehubungan dengan suatu target dana keuangan tertentu dalam jangka waktu tertentu.