RAKCER.ID- Pemimpin yang Baik dalam menghadapi demonstasi sudah menjadi hal dan keharusnya dalam memimpin sebuah kebijakan baik dalam perusahaan ataupun yang lainya. Bukan rahasia umum bahwa konflik adalah suatu yang desdruktif / merusak, karena itu sedapat mungkin konflik tersebut harus dihindari.
Namun fakta menunjukan bahwa dengan adanya konflik dapat memicu banyak kemajuan, inovasi dan kreatifitas, hal ini bila ditinjau dari segi positifnya konflik, tetapi kalau konflik tersebut ditinjau dari segi negatifnya.
Konflik
Konflik yang fungsional akan merangsang organisasi menjadi kritis terhadap perubahan-perubahan yang selalu terjadi baik itu dari dalam (intern) maupun dari luar (ekstern) dan lebih inovatif serta kreatif, sedangkan konflik yang desdruktif (merusak) hanya akan merangsang organisasi menjadi kacau balau dan tidak kooporatif.
Baca Juga:Inilah Rekam Jejak Sosok Ganjar Pranowo, Dideklarasikan PDIP Sebagai Capres 20247 Inspirasi Ide Bisnis untuk Mahasiswa Tanpa Modal, Bantu Bayar Kos dengan Penghasilan Tinggi
Jikalau dlihat atau ditinjau dari sudut pandang tradisional konflik itu hanya akan merusak sehingga harus dihindari bahkan sama halnya dengan irasionalitas, kekerasan dan kehancuran.
Demonstrasi
Demonstasi merupakan salah satu bentuk penyampaian pendapat di muka umum yang dijamin oleh undang-undang. Salah satu ketentuan yang mengatur demonstrasi adalah UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.
Dalam undang-undang ini, demonstrasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau lebih untuk mengeluarkan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara demonstratif di muka umum.
Sikap Sorang Pemimpin yang Baik
Pemimpin yang BaikMenjalankan tugas sebagai seorang pemimpin nyatanya bukan hal yang mudah. Selain harus mampu membawa ke arah yang lebih baik, juga harus bisa memimpin anggota untuk menuju ke arah tersebut. Tentu saja, semua itu tidak mungkin bisa dilakukan tanpa pemahaman akan arti kepemimpinan yang baik.
- Kepemimpinan yang Demokratis
Pemimpin yang Baik memiliki sikap demokratis merupakan seorang pendengar yang baik bagi para pengikutnya dan seorang pekerja yang baik, serta mampu memengaruhi dan berkolaborasi dengan tim yang dipimpinnya.
Dengan adanya gaya kepemimpinan seperti ini, tiap masukan dari anggota tim dihargai dan komitmen dalam kerja tim dapat dirasakan melalui adanya partisipasi yang aktif dari tiap anggota.