RAKCER.ID – Pada tanggal 20 April 2023 perfilman Indonesia akan ramai dengan Film Buya Hamka yang rilis. Film yang merupakan produksi dari Falcon Picture dan Starvision. Film tersebut garapan produksi sutradara Fajar Bustomi yang di produseri oleh Frederica dan Chand Parwez Servia serta berkerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Film tersebut menceritakan tentang seorang tokoh pahlawan Indonesia, ulama, politikus dan sastrawan yakni Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau Buya Hamka.
Film tersebut merupakan film biografi yang menjelaskan tentang kehidupan seorang ulama terkenal di Indoneisa. Buya Hamka terkenal juga sebagai seorang aktivis, penulis dan ulama yang memilki pengaruh dalam kehidupan sosial, budaya, dan politik Indonesia pada masanya.
Baca Juga:Wajib Tahu! Bolehkah Membayar Fidyah Dengan Uang? Berikut PenjelasannyaPenjelasan Madzi, Mani dan Wadi dalam Fikih Islam
Film Buya Hamka akan menggambarkan kisah perjalanan hidup beliau dari masa kecil hingga menjadi salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia.
Selain itu juga, film ini akan menyoroti gaya berpikir Buya Hamka mengenai agama, kehidupan, serta perjuangannya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Film yang diperankan oleh beberapa aktris dan aktor terkenal di Indonesia seperti Vino G Bastian, Laudya Cynthia Bella, Dessy Ratnasari, Mawar de Jongh, Donny Damara, Mathias Muchus, Ayudia Bin Slamet, dan Ben Kasyafani.
Film ini akan terbagi menjadi 3 volume yang mengisahkan tentang Buya Hamka
Berikut Seputar Film Buya Hamka
Sinopsis Film
Buya Hamka sebelum menjadi seorang tokoh yang terkenal, beliau telah melalui beberapa perubahan atau transformasi dari anak-anak hingga berkeluarga.
Film tersebut menunjukkan cara berpikir atau pandangan Buya Hamka terkait sosial, budaya dan politik. Bukan hanya itu saja, film ini juga menampilkan cara atau strategi Buya Hamka dalam melakukan dakwahnya secara santun dan ramah.
Selain itu, Buya Hamka memiliki aspek humanis dalam setiap perjalanan dan proses yang dilaluinya dalam mencapai sesuatu.
Pada Volume 1, pada bagian pertama film ini menggambarkan pada saat Buya Hamka menjadi bagian dari pengurus pusat Muhammadiyah di Makassar dan memberikan kemajuan yang signifikan terhadap organisasi Muhammadiyah.
Pada volume 1 ini Buya Hamka mulai menyukai menulis sastra koran dan kisah romantis yang diminati oleh para pembaca.