Tergiur dengan Gaji Magang Di Jerman yang Besar, Ribuan Mahasiswa Jadi Korban Perdagangan manusia

Tergiur dengan Gaji Magang Di Jerman yang Besar, Ribuan Mahasiswa Jadi Korban Perdagangan manusia
Kasus ini juga menyoroti pentingnya kerja sama internasional dalam memerangi perdagangan manusia.FOTO:Pinterest.com/Rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID –Pihak berwenang Indonesia telah mengungkap jaringan kriminal internasional yang terlibat dalam perdagangan manusia. Sindikat tersebut menipu para mahasiswa tersebut untuk mengikuti program yang disebut “ferien job” (pekerjaan liburan), di mana mereka seharusnya magang di Jerman. Namun, alih-alih magang, para siswa ini malah dipaksa bekerja.

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengumumkan telah menetapkan lima tersangka terkait kasus ini. Dua di antaranya, ER dan A, saat ini berada di Jerman, sedangkan tiga lainnya, SS, MZ, dan AJ, berada di Indonesia. Pihak berwenang telah berkoordinasi dengan pihak berwenang Jerman dan KBRI Jerman untuk menangani kedua tersangka yang berdomisili di sana.

Polri mengungkapkan, kasus tersebut terungkap setelah empat mahasiswa mendatangi KBRI Jerman dan mengaku mengikuti program ferien job. Jika ditelusuri lebih lanjut, terdapat 33 universitas di Indonesia yang terlibat dalam program ini sehingga total mengirimkan 1.047 mahasiswa ke Jerman. Program ini difasilitasi oleh tiga agen tenaga kerja yang beroperasi di Jerman.

Baca Juga:Peluang dan Tantangan Bisnis Auto Care di IndonesiaStrategi Pemasaran Efektif untuk Bisnis Auto Care kamu

Temuan awal menunjukkan bahwa para siswa mendapat informasi tentang program ini dari dua perusahaan, PT Cvgen dan PT SHB. Dalam proses pendaftaran, para korban dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp 150.000 dan biaya sebesar 150 Euro untuk penerbitan surat penerimaan (loa) dari PT SHB. Surat ini diperlukan untuk proses agensi mereka di Jerman dan memakan waktu sekitar dua minggu untuk memprosesnya.

 

Setelah menerima pinjaman tersebut, para mahasiswa kemudian diharuskan membayar 200 Euro kepada PT SHB untuk penerbitan izin kerja Jerman dan persetujuan dari otoritas ketenagakerjaan Jerman. Proses ini memakan waktu satu hingga dua bulan dan diperlukan untuk keperluan permohonan visa. Selain itu, para mahasiswa juga diwajibkan memberikan uang jaminan berkisar antara Rp 30 juta hingga Rp 50 juta yang dipotong dari gaji bulanan mereka.

Sesampainya di Jerman, para mahasiswa tersebut langsung disodori kontrak kerja dari PT SHB. Karena kontraknya dalam bahasa Jerman, bahasa yang asing bagi siswa, dan mereka sudah berada di Jerman, maka mereka merasa harus menandatanganinya. Kontrak tersebut mencakup biaya akomodasi dan transportasi, yang akan dipotong dari gaji mereka. Para mahasiswa mengikuti program ferien job selama tiga bulan, mulai Oktober 2023 hingga Desember 2023.

0 Komentar