Tornado Pertama di Indonesia Kejadian di Rancaekek: Ini Penjelasan BRIN!

tornado pertama di indonesia
Proses pembentukan Tornado Rancaekek yang menjadi Tornado Pertama di Indonesia. FOTO: twitter.com/bullatuk/RAKCER.ID
0 Komentar

SUMEDANG, RAKCER.ID – Angin puting beliung yang sangat kuat muncul di wilayah Rancaekek, Kabupaten Bandung, dan sebagian wilayah Sumedang pada sore hari Rabu (21/2/2024).

Dampak dari Tornado pertama di Indonesia ini adalah sejumlah bangunan mengalami kerusakan parah, pohon-pohon tumbang, truk terguling, dan sepeda motor terjatuh.

Selain itu, dampaknya juga menyebabkan 33 orang mengalami luka-luka karena terkena angin puting beliungnya.

Baca Juga:Hasil Liverpool vs Luton Town di Premier League 2023/2024: Liverpool Menang Telak!Pasca Angin Puting Beliung Rancaekek, 12 Orang Jatinangor dan 21 Orang Rancakaekek Alami Luka-Luka

Erma Yulihastin yang merupakan seorang pakar klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menjelaskan bahwa angin kencang yang merusak banyak bangunan di wilayah Sumedang-Bandung tersebut merupakan badai tornado.

“Jadi bagaimana, kalian sudah percaya sekarang kalau badai tornado bisa terjadi di Indonesia? KAMAJAYA sudah memprediksi “extreme event” 21 Februari 2023,”tulis Erma Yulihastin di Twitter X, dikutip pada Kamis, (22/2/2024).

“Kronologi foto-foto dan video dari masyarakat dan media sangat membantu periset dalam mendokumentasikan extreme event yang tercatat sebagai tornado pertama di Indonesia ini,”lanjutnya.

Erma melanjutkan dengan menyatakan bahwa bencana tersebut berlangsung dalam waktu yang cukup lama, yang merupakan suatu keadaan yang tidak umum terjadi pada kejadian puting beliung di Indonesia.

“Selain itu juga durasi. Dalam kasus puting beliung yang biasa terjadi di Indonesia, hanya sekitar 5-10 menit itu pun sudah sangat lama. Hanya ada satu kasus yang tidak biasa ketika puting beliung terjadi dalam durasi 20 menit di Cimenyan pada 2021,” tambahnya.

Meskipun begitu, Erma belum memberikan informasi mengenai kecepatan angin, diameter, atau penyebab dari tornado pertama di Indonesia tersebut.

“Kami tim periset dari BRIN secepatnya akan melakukan rekonstruksi dan investigasi tornado Rancaekek,” terangnya.

Baca Juga:Intip Harga Tiket Konser Avenged Sevenfold: Siap Menabung untuk Mei 2024!Rekomendasi 3 Film Netflix Maret 2024 yang Bisa Temani Puasa Ramadhan 2024 Anda!

“Efek tornado berbeda dengan puting beliung, tornado punya skala kekuatan angin lebih tinggi dan radius lebih luas. Angin tornado minimal kecepatan angin mencapai 70 km/jam. Dalam kajian kami di BRIN, angin puting beliung terkuat: 56 km/jam,”tutupnya.

Sebelumnya, Teguh Rahayu selaku Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung, telah menjelaskan tentang kemunculan angin puting beliung di wilayah Rancaekek dan Sumedang, Jawa Barat.

0 Komentar