Toxic Leadership: Penyebab Utama Karyawan Resign

frugalliving.jpg
Frugal living, atau gaya hidup hemat, bukan berarti pelit atau hidup kekurangan. Gaya hidup ini lebih berfokus pada..
0 Komentar

CIREBON,RAKCER.ID –Toxic leadership atau kepemimpinan beracun adalah gaya kepemimpinan yang negatif dan dapat merusak moral dan kinerja karyawan.

 Kepemimpinan ini dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat dan membuat karyawan merasa tidak dihargai, tidak dihormati, dan tidak didukung.

Beberapa contoh perilaku toxic leadership:

Toxic Leadership: Penyebab Utama Karyawan Resign

  •  Suka memerintah dan mengontrol: Pemimpin yang toxic suka memerintah dan mengontrol karyawannya. Mereka tidak memberikan kepercayaan dan otonomi kepada karyawannya.
  •  Suka menghina dan merendahkan: Pemimpin yang toxic suka menghina dan merendahkan karyawannya. Mereka membuat karyawan merasa tidak kompeten dan tidak dihargai.
  •  Tidak mau menerima kritik: Pemimpin yang toxic tidak mau menerima kritik. Mereka selalu merasa benar dan tidak mau mendengarkan pendapat orang lain.
  • .Tidak memiliki integritas: Pemimpin yang toxic tidak memiliki integritas. Mereka sering berbohong dan tidak menepati janjinya.

Dampak toxic leadership terhadap karyawan:

  •  Stres dan kecemasan: Karyawan yang bekerja di bawah pemimpin yang toxic sering mengalami stres dan kecemasan.
  •  Ketidakpuasan kerja: Karyawan yang bekerja di bawah pemimpin yang toxic sering merasa tidak puas dengan pekerjaannya.
  •  Penurunan kinerja: Karyawan yang bekerja di bawah pemimpin yang toxic sering mengalami penurunan kinerja.
  •  Meningkatnya turnover karyawan: Karyawan yang bekerja di bawah pemimpin yang toxic sering resign.

Tips untuk mengatasi toxic leadership:

 Bicarakan dengan atasan kamu: Jika kamu merasa atasan kamu adalah pemimpin yang toxic, cobalah untuk berbicara dengannya. Jelaskan bagaimana perilakunya memengaruhi kamu dan tim kamu.

Baca Juga:Ini 15 Negara Terbaik untuk Berbisnis di Tahun 2024,Indonesia Termasuk?Cara Menjadi Agen JNE,Syarat, Modal, dan Keuntungannya

 Dokumentasikan perilakunya: Jika kamu merasa atasan kamu adalah pemimpin yang toxic, dokumentasikan perilakunya. Catat tanggal, waktu, dan detail tentang apa yang terjadi.

 Laporkan ke atasan atasan kamu: Jika kamu merasa atasan kamu adalah pemimpin yang toxic dan kamu tidak dapat menyelesaikan masalahnya dengan berbicara langsung dengannya, laporkan ke atasan atasan kamu.

 Cari pekerjaan baru: Jika kamu merasa tidak dapat mengatasi toxic leadership di tempat kerja kamu, cari pekerjaan baru.

0 Komentar