Tradisi Takbiran Berkesan di Indonesia

Tradisi Takbiran di Indonesia
Tradisi Takbiran di Indonesia Foto/Pixabay
0 Komentar

  1. Menyulut Meriam di Pontianak

Meriam karbit sudah mengakar dalam tradisi masyarakat Kota Pontianak setiap Ramadhan dan malam menyambut hari raya Idul Fitri, terutama di kalangan masyarakat yang bermukim di tepian Sungai Kapuas. Meriam karbit juga ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dentuman meriam yang menggelegar itu dihasilkan dari karbit sebagai bahan bakarnya.

  1. Meugang di Aceh

Jejak tradisi meugang di Aceh dimulai sejak tahun 1907, saat Sultan Iskandar Muda memimpin Kerajaan Aceh Darussalam. Meugang adalah tradisi memasak daging sehari sebelum Ramadhan, sebelum Idul Fitri, dan sebelum Idul Adha.  Tradisi warisan Sultan Iskandar Muda itu masih bertahan hingga generasi milenial saat ini.

  1. Gorontalo – Tumbilotohe

Tradisi takbiran di Gorontalo adalah Tumbilotohe di mana warga menyalakan lampu minyak dengan jumlah ribuan di tanah lapang.Hal unik dari tradisi ini adalah lampu minyak tersebut disusun sedemikian rupa sehingga membentuk sesuatu yang berhubungan dengan lebaran dan agama Muslim, seperti kitab suci Al-Quran, ketupat, masjid, kaligrafi, dan sebagainya.

Baca Juga:3 Rekomendasi Parfum dengan Harga Terjangkau, Wanginya Mirip Parfum Mahal3 Resep Makanan Buka Puasa Termudah dan Enak

Tradisi ini mulai dilaksanakan tiga hari sebelum hari raya Idul Fitri sejak abad ke-15. (*)

0 Komentar