RAKCER.ID – Hari Valentine dirayakan setiap 14 Februari. Muda-muda menyambutnya dengan gembira. Di balik nuansanya yang manis, Hari Valentine menyimpan kisah perjuangan dan cinta.
Pegiat Budaya Tionghoa asal Cirebon, Jeremy Huang menuturkan, sejatinya penentuan 14 Februari sebagai Hari Valentine didasarkan pasa hari kematian St Valentinus pada 14 Februari 269 M.
“St. Valentine dikenal sebagai pendeta yang sangat luar biasa senang membantu orang lain. Berani melawan arus yang ada saat itu. Valentine adalah seorang imam dan uskup di Terni, Italia, bernama Santo Valentine,” kata Jeremy.
Jeremy melanjutkan, St. Valentine dikenal sebagai pendeta yang sangat taat beragama dan selalu senang membantu orang lain. St. Valentine juga mengabdikan dirinya kepada Kaisar Claudius II yang saat itu memerintah Roma.
Akan tetapi, suatu ketika, Kaisar Claudius II mengeluarkan sebuah keputusan bahwa para laki-laki yang masih belum memiliki pasangan tidak diperbolehkan untuk menikah dan harus menjadi bala tentara.
St. Valentine pun sangat menentang keputusan tersebut. Sebab, ia merasa bahwa keputusan itu sangat tidak adil bagi pihak laki-laki. St. Valentine kemudian memberanikan diri melawan keputusan yang dicetus Kaisar Claudius II.
Perlawanan yang digaungkan St. Valentinus kepada Kasidar Claudius II ialah dengan menikahkan pasangan muda-mudi yang sedang jatuh cinta. Karena menurut St. Valentinus, cinta adalah hak setiap manusia yang tak bisa dirampas.
Namun, sayangnya, tindakan yang dilakukan St. Valentine diketahui oleh pihak kekaisaran sehingga ia pun dijatuhi hukuman mati. Namun, sebelum dieksekusi, St. Valentine lebih dulu ditahan di dalam penjara.
Mendekam di penjara tidak menjadi penghalang bagi St. Valentine untuk membantu sesama. Sebab, di sana St. Valentine sempat berusaha menyembuhkan anak gadis kepala sipir penjara yang mengalami kebutaan.
Setelah anak gadis tersebut sembuh, kepala sipir penjara itu berniat untuk membalas jasa St. Valentine dengan cara menyelundupkan sebuah surat.
St. Valentine menulis sebuah surat yang berisi pesan bahwa ia telah jatuh cinta kepada anak gadis yang ia sembuhkan itu.
Bahkan di dalam surat terakhirnya, St. Valentine menuliskan ‘from your valentine’ atau yang artinya ‘dari valentine-mu’. Kisah romantis inilah yang kemudian menjadi asal-usul nama Valentine.