Wabup Ridho Dorong Mahasiswa Farmasi Kembangkan Tanaman Obat

DORONG MAHASISWA. Wakil Bupati HM Ridho Suganda mengajak dan mendorong mahasiswa Program Studi Farmasi, untuk mengembangkan tanaman obat tradisional.
DORONG MAHASISWA. Wakil Bupati HM Ridho Suganda mengajak dan mendorong mahasiswa Program Studi Farmasi, untuk mengembangkan tanaman obat tradisional.
0 Komentar

RAKYATCIREBON.ID– Wakil Bupati HM Ridho Suganda mengajak dan mendorong mahasiswa Program Studi Farmasi, untuk mengembangkan tanaman obat tradisional. Hal ini sebagai salah satu misi Kabupaten Kuningan yaitu mewujudkan manajeman kesehatan yang merata dan pembangunan kawasan pedesaan berbasisi pertanian dan potensi lokal.

“Saat ini, di Kabupaten Kuningan hanya terdapat lima jenis tanaman obat, laja/laos. Kemudian kunyit, kapolaga, jahe, dan kencur. Untuk itu, mahasiswa program studi farmasi harus turut andil dalam mengembangkan jenis tanaman obat lainnya untuk kebutuhan kesehatan,” ungkap Wakil Bupati saat menjadi pemateri dalam Kuliah Umum dan Stadium General Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Kuningan di kampus setempat, Senin (28/2).

Menurut Wabup, ada banyak jenis tanaman obat yang dapat dikembangkan di Kabupaten Kuningan. Selain memilki manfaat kesehatan, juga akan memberi manfaat ekonomi kepada masyarakat. Tanaman obat di Indonesia ini sangat melimpah, kaya potensi. Karena itu, pemerintah daerah siap mendorong pengembangan tanaman obat yang akan dilakukan mahasiswa farmasi STIKES. “Sekaligus bantu kami, mengajak masyarakat untuk mengembangkan Toga (tanaman obat keluarga) dengan menanam tanaman obat di area rumahnya masing-masing. Selain memiliki manfaat untuk kesehatan, Toga juga memilki nilai ekonomi bagi masyarakat,” tuturnya.

Baca Juga:Puskesmas Sindangwangi Kembali Buka LayananPGP Wujudkan Kuningan Menuju Kabupaten Pendidikan

Pengembangan tanaman obat, merupakan langkah yang sangat strategis dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat, terutama dimasa pandemi Covid-19. Karena saat ini masyarakat lebih memilih mengkonsumsi obat tradisional atau herbal, dibandingkan obat-obatan berbahan dasar kimia.

“Trend masyarakat saat ini adalah kembali ke alam atau back to nature, sehingga mereka lebih tertarik mengkonsumsi obat-obatan tradisional dan herbal. Masyarakat menilai obat tradisonal atau herbal lebih aman dan murah,” ujarnya.

Selanjutnya Wabup berharap, mahasiswa Prodi Farmasi STIKES Muhammadiyah Kuningan dapat berperan dan bersinergi dengan pemerintah daerah dalam mengembangkan tanaman obat, dalam upaya meningkatkan potensi sumber daya daerah dan derajat kesehatan masyarakat.

Dalam kuliah umum yang diikuti mahasiswa Prodi S-1 dan D-III Farmasi itu, juga dihadiri Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jabar Dr KH Dadang Syarifudin MA. Dan para dosen di lingkungan kampus setempat.(ale)

0 Komentar