“Kini, dalam sehari Kang Lili dapat memproduksi 20-30 unit keranjang rotan dengan pendapatan Rp500-700 ribu per minggu,” ungkap Kang Onong.
Kehadiran JANGKAR, bukan sekedar memiliki pendapatan utama atau tambahan saja. Namun pengembangan relasi, mindset terbuka, banyak relasi dan teman-teman.
“Dari situ saya punya misi terus mengembangkan. Meski sebatas coba-coba, mereka merasakannya nyata,” aku Kang Onong.
Baca Juga:Pimpinan Ponpes Cabuli Delapan Santri
Ya, tak hanya Onong, Arif, dan Lili, yang merasakan berkahnya manfaat zakat, namun juga banyak ibu-ibu di Kecamatan Sindangwangi, Rajagaluh, juga Leuwimunding, yang secara tidak langsung terangkat ekonominya karena membantu proses produk rotan ini siap dijual.
Dan yang menakjubkan, ternyata produk-produk rotan yang dihasilkan Onong dan kawan-kawan, sebagian besar terserap oleh salah satu pabrik yang nantinya akan diekspor ke berbagai negara di Eropa, seperti Inggris, Jerman, dan terutama Belanda.
Sekali lagi, zakat menjadi bukti nyata dalam memberdayakan banyak masyarakat di Indonesia, Majalengka salah satunya. Tentu masih banyak daerah yang harus kita berdayakan, masih banyak kebaikan dengan manfaatnya meluas dan perlu keberanian urun tangan baik kita.(hsn)