RAKYATCIREBON.ID – Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon memilih mempertahankan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen. Mengingat, status Covid-19 Kabupaten Cirebon masih di level 2.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, H Denny Supdiana SE mengaku 100 persen tetap diberlakukan di Kabupaten Cirebon lantaran rata-rata kasus positif Covid-19 di sekolah masih di bawah angka 5 persen.
Nilai ambang batas tersebut dinilai aman untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) para siswa yang berlangsung saat ini. “Saat ini kami masih menerapkan PTM 100 persen di semua SD dan SMP yang ada di Kabupaten Cirebon,” ujar Denny, Jumat (11/2).
Baca Juga:Sekda Dicecar Pertanyaan, DPRD Jadwal Ulang Paripurna InterpelasiPekerja Kilang Balongan Diajak Melek Perubahan Iklim Dunia
Menurutnya, pemberlakuan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara daring atau PJJ dilakukan manakala Kabupaten Cirebon PPKM level 3 atau ada kejadian luar biasa di sekolah-sekolah. Hal itu, sesuai dengan surat edaran dari Dinkes tahun 2021 kemarin tentang pelaksanaan pendidikan dimasa pandemi Covid-19.
Kendati demikian, untuk kepastian pemberlakuan PJJ tersebut pihaknya masih menunggu kebijakan Pemda lebih lanjut.
“Katanya sih ada kebijakan baru, kami masih menunggu kebijakan baru itu. Jadi, saat ini biarkan saja dulu pelaksanaan KBM secara tatap muka diberlakukan seratus persen. Tapi protokol kesehatannya tetap dalam pengawasan kita-kita,” tuturnya.
Ia menjelaskan, untuk memastikan proses pembelajaran agar aman dilaksanakan, pihaknya bersama Dinas Kesehatan berkeliling ke sejumlah sekolah untuk melakukan uji swab. Hasil uji sampel tersebut ternyata cukup menggembirakan sehingga PTM yang berlangsung saat ini dinilai masih aman.
“Kalau yang terpapar itu di bawah 5 persen, maka masih bisa lanjut PPJ dan yang lockdown hanya rombel yang terpapar saja. Tapi kalau di atas 5 persen, satu sekolah harus PJJ semua. Untuk PJJ masih menyesuaikan dengan sikon. Jadi, ketika ada yang terpapar, kebijakannya ya seperti itu,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pihaknya tidak mau gegabah dalam pemberlakuan PJJ seratus persen. Sebab, ia juga masih mempertimbangkan kepentingan anak didik yang merasa nyaman dengan PTM serta keinginan orang tua siswa yang mendorong pemberlakuan PTM.
“Jadi harus sinkron semua, apalagi anak-anak kan baru masuk sekolah. Mereka masih nyaman sekali,” tandasnya.