RAKAYTCIREBON.ID –Upaya pencarian terhadap nahkoda KM Luragung yang tenggelam di perairan wilayah Indramayu masih dilakukan.
Hingga Jumat (11/2) sore, Tim SAR Gabungan sudah menyisir sejumlah titik di laut lokasi kecelakaan. Namun, upaya pencariannya belum berhasil menemukan keberadaan korbannya.
Nahkoda bernama Apandi tersebut masih dinyatakan hilang. Adapun Tim SAR Gabungan itu terdiri dari petugas Pos SAR Cirebon, Pos TNI AL Eretan, Dit Polairud Polda Jabar Pos Pangkalan Kapal Patroli Eretan, dan BPBD Indramayu.
Baca Juga:Level 2, Disdik Pilih Pertahankan PTM 100 PersenSekda Dicecar Pertanyaan, DPRD Jadwal Ulang Paripurna Interpelasi
“Kami masih melakukan pencarian di tengah laut, kita pusatkan di titik dimana kapal tersebut tenggelam. Tim dari relawan juga melakukan penyisiran di beberapa muara,” jelas Dantim Pos SAR Cirebon, Syarif.
Sementara itu, Bupati Indramayu, Nina Agustina melalui Camat Patrol, Hatta Direja menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada dua korban selamat, Juanda dan Juwanto.
Langkah ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap masyarakat Indramayu yang mengalami musibah.
“Alhamdulillah ibu bupati sudah memberikan bantuan dan melakukan video call dengan keluarga nelayan korban. Ini bentuk kepedulian yang tadi berkunjung ke rumahnya melalui Tim Diskanla Indramayu dan kami dari pihak pemerintah kecamatan,” ujarnya.
Sebelumnya, kecelakaan laut menimpa sebuah kepal nelayan di perairan Indramayu pada Kamis (10/2) pagi. Dari 3 nelayan di perahu nahas itu 2 diantaranya selamat, dan 1 nelayan dinyatakan hilang. Dua korban selamat masing-masing bernama Juanda (57) dan Juwanto (47).
Sedangkan korban hilang diketahui bernama Apandi (38). Ketiganya berasal dari Desa Sukahaji, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu.
Komandan Kapal Pol VIII-1006 Pangkalan Kapal Patroli Eretan-Dit Polairud Polda Jabar, Bripka Masnudin menerangkan, peristiwa itu bermula saat ketiga nelayan berangkat melaut menggunakan KM Luragung berbobot 4 GT sekitar pukul 07.00 WIB. Kapal dinahkodai oleh Apandi. Sedangkan Juanda dan Juwanto menjadi anak buah kapal (ABK).
Baca Juga:Pekerja Kilang Balongan Diajak Melek Perubahan Iklim DuniaArea Publik Wajib Pakai Masker
Perahu nahas itu bertolak dari Kali Bugel untuk mencari ikan. Setibanya di tengah laut sekitar pukul 08.00 WIB, mereka mulai menebarkan jaring. Lalu tiba-tiba kapal mengalami kebocoran dari bawah palka.
Ketiga nelayan di kapal itu sempat berupaya menutup kebocoran dengan menggunakan kain, tapi tidak berhasil sehingga air terus masuk dan kapal akhirnya tenggelam.