RAKYATCIREBON.ID, MAJALENGKA – Warga Majalengka berdesakan berebut kupon pembelian minyak goreng yang disediakan sebuah toko swalayan di Majalengka kota. Mereka rela menunggu hingga berjam-jam untuk bisa memperoleh kupon dan melakukan pembayaran di kasir.
Noneng Rahayu asal Perum Bumi Cikal Asih, mengaku antre dari pukul 09.00 hingga pukul 12.00 WIB untuk mendapatkan minyak goreng 2 liter. Karena sudah tidak memiliki persediaan minyak goreng. Jika membeli di pasar tradisional, hanya ada minyak curah dengan harga mahal mencapai Rp17.000 per liter.
“Kalau sekarang kan di sini Rp28.000 dapet dua liter. Minyak goreng bermerek dan sambil belanja yang lain untuk jualan di rumah,” ungkap Noneng.
Baca Juga:Ekonomi Cirebon Masa Depan Jawa BaratDanrem 063/SGJ Pamit Tempuh Pendidikan
Warga lainnya, Farida datang bersama suaminya agar bisa memperoleh dua kupon sebagai persediaan di saat minyak kembali sulit diperoleh. Dia berdesakan masuk ke toko swalayan sambil mengacungkan kupon yang sudah dipegangnya.
Mengantisipasi keributan karena berebut kupon, Camat Majalengka Doni Ferdiansyah berusaha menenangkan warga yang berjubel dan meminta untuk kembali datang esok hari. Pihak swalayan masih akan menyiapkan minyak goreng.
“Kami hanya menyiapkan 120 pcs per hari. Ini karena pembatasan penjualan, sekaligus pemerataan bagi masyarakat. Penjualan diatur menggunakan kupon,” ungkap Sinta, petugas swalayan.
Sementara Sekda Majalengka, Eman Suherman didampingi Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Aeron Randi, berjanji akan segera melakukan operasi pasar di sejumlah wilayah. Pengadaan minyak goreng kerja sama dengan Bulog.
“Kami inginnya dilakukan di banyak wilayah. Kalau di satu atau dua wilayah bakal mengundang reaksi masyarakat. Karena kesulitan minyak goreng tidak hanya terjadi di satu atau dua wilayah di Kabupaten Majalengka. Tapi nyaris di semua kecamatan. Kami berharap pelaksanaan dilakukan di tiap kecamatan,” ungkap Aeron Randi.
Menurutnya, pelaksanaan diharapkan bisa secepatnya dilaksanakan setelah koordinasi dengan Bulog selesai. Sedangkan minyak goreng yang dijual pada operasi pasar, menurutnya bukan minyak goreng terkenal. Yang terpenting minyak kemasan dan masyarakat bisa memperoleh minyak goreng dengan mudah dan murah.(hsn)