RAKYATCIREBON.ID – Pemkab Majalengka akan mengawasi aktivitas penjualan minyak goreng, dan mengakui selama beberapa pekan di sejumlah pasar sempat terjadi kelangkaan minyak goreng.
“Kelangkaan minyak goreng ini akan terus kita cermati, agar tidak terjadi kevakuman di mana-mana,” ujar Bupati Majalengka, Karna Sobahi, Rabu (9/3).
Sementara Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindagin) Kabupaten Majalengka menggelar distribusi minyak goreng curah. Distribusi minyak goreng curah ini digelar di Pasar Kadipaten untuk para pedagang.
Baca Juga:Bupati: Permasalahan Sampah Harus dari Hulu hingga ke HilirDesa Aman, Camatan Juga Aman
Kepala Disperindagin Majalengka, Aeron Randi menyampaikan dalam operasi kali ini pihaknya mendistribusikan sebanyak 9.000 liter minyak goreng curah.
“Sasarannya sekarang untuk para pedagang. Hari ini kita menggelar di Pasar Kadipaten. Insya Allah nanti bagian di Pasar Sindangkasih, Maja, Perapatan dan Talaga menyusul,” ujarnya.
Aeron menambahkan, untuk kuota pembelian pihaknya membatasi 25 hingga 75 liter bagi setiap pedagang, sesuai dengan kebutuhannya sendiri.
“Pembeliannya sesuai kemampuan mereka. Karena ini untuk dijual lagi bukan untuk digunakan mereka di rumah,” ungkapnya.
Para pedagang yang membeli minyak goreng curah harus tanda tangan pakta integritas, agar minyak curah yang akan dijualnya sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah.
“Si pembeli menandatangani pakta integritas. Ketika mereka menjual kembali harus menjual dengan harga Rp12.500 per liter,” jelasnya.
Minyak goreng curah yang dijual pada kegiatan ini dibanderol dengan harga Rp10.500 per liter. Distribusi minyak goreng curah murah ini digelar untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng selama ini.
Baca Juga:Harga Sembako Mulai Merangkak NaikKader Penegak Disiplin Sekolah Tingkat SLTA Resmi Dibentuk
“Sesuai instruksi pak Bupati. Pemerintah daerah bagaimana pun upayanya harus hadir di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Pedagang sembako di Pasar Kadipaten, Aceng Sutisna mengaku terbantu dengan kegiatan tersebut, seelah tiga bulan dia merasakan kelangkaan minyak goreng.
“Saya harus antre, antrean saya ke-28. Tapi mendingan, yang penting saya dapat,” ungkapnya.
Aceng mengaku rela ikut antre demi mendapatkan minyak goreng curah yang akan dijualnya kembali.
“Harganya itu sesuai sama aturan pemerintah. Terima kasih Pemkab Majalengka yang telah mendistribusikan,” ungkapnya. (hsn)