RAKYATCIREBON.ID -Para pedagang di Pasar Baru Kabupaten Indramayu melakukan aksi protes. Hal ini lantaran minyak goreng (migor) curah langka. Bahkan, menghilang di pasaran sejak sepekan terakhir.
Sejumlah pedagang mengaku berusaha mendatangi setiap agen untuk memenuhi permintaan pembeli. Termasuk memburunya ke wilayah Cirebon. Namun, usahanya tetap tidak berhasil.
Pada Jumat (25/3) siang, sejumlah pedagang menyatakan protesnya dengan menuliskan beragam kalimat. Mulai dari “Migor Curah Hilang” hingga ada yang menuliskan “Migor Curah Kosong Adanya Minyak Urut dan Minyak Rambut”.
Baca Juga:200 Anak Yatim di Ciwaringin Dapat Santunan BupatiCeng Beng Persatukan Keluarga Tionghoa
Seorang pedagang, Warsono menuturkan, pada kondisi normal biasanya bisa mendapat pasokan 180 kilogram atau satu drum per tiga hari.
Namun, akhir-akhir ini hanya 20 kilogram. Itu pun harus pre order dan bayar dimuka. “Itu juga tidak jaminan bisa kebagian,” kata dia.
Menurutnya, adapun harga dari agen sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp15.500 per kilogram. Sedangkan harga jualnya Rp18 ribu per kilogram.
“Kondisi seperti ini sudah hampir seminggu. Permintaan sangat tinggi. Kalau ada minyaknya, tiga drum juga habis per harinya,” sebut pemilik Toko Kuncir ini.
Memenuhi kebutuhan pembeli, pihaknya mencari migor curah tidak hanya menyasar agen di Indramayu kota dan Jatibarang, juga ke agen-agen di Cirebon.
“Sudah delapan agen yang didatangi tapi nihil. Hari ini (kemarin, red) berangkat pagi ke Cirebon lagi, tetap nihil,” sebut dia.
Diungkapkannya, sejak HET migor kemasan dicabut, permintaan migor curah meningkat. Kondisi ini sangat dipertanyakan para pedagang.
Baca Juga:Buka Forum Musrenbang RKPD, Bupati: Membangun Sinergitas Semua PihakTak Mau Kalah Lagi seperti Pilkada 2020
“Waktu ada subsidi susah sekali dapat minyak kemasan dan curah juga susah. Tapi saat HET dicabut, minyak kemasan bermunculan dengan beragam merek. Tapi minyak goreng curah tetap langka,” ketusnya.
Pedagang lainnya, Juharni Fazri juga menyampaikan hal yang sama. Bahkan ketika mendatangi agen, dari banyak jerigen yang dibawa tidak ada satu pun yang dibawa pulang terisi migor curah.
“Sudah semingguan ini susah, ada pernah dapet satu jerigen isi 19 kilogram terus tidak ada lagi. Biasanya ada stok satu drum. Kalau bisa jangan sampai langka, apalagi mau bulan puasa,” imbuhnya. (tar)