Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Hj Yuningsih MM menjelaskan melalui Seminar Sehari ini, arahnya untuk memberikan motivasi kepada perempuan. Bahkan, keinginannya agar porsi bagi keterlibatan perempuan bukan hanya 30 persen. Kalau bisa lebih. Karena ketika perempuan maksimal, kebijakan-kebijakan juga maksimal.
Selama ini, dukungan itu masih dirasa kurang. Termasuk dalam hal penempatan. Sehingga keterlibatan 30 persen ini hanya sebatas untuk memenuhi persyaratan saja. Tidak melihat dari latarbelakang kewilayahan perempuan. “Buktinya dari penempatan perempuan dalam menentukan no urut. Seringnya lupa. Artinya ketika suara terbanyak nomor juga berpengaruh. Karena sistem. Jadi ini perlu dukungan,” katanya.
Mantan pimpinan DPRD Kabupaten Cirebon ini melihat peran serta dari perempuan di legislatif sejauh ini mengalami perkembangan. Walaupun belum semua. Mba Ning–begitu panggilan akrabnya juga menyadari, sejauh ini tuntutan perempuan sudah dipenuhi. Yakni mengharuskan 30 persen keterlibatan perempuan. Tapi, ketika masih sekedar kuantitas, dan kualitasnya tidak ada, menjadi tamparan bagi perempuan.
Baca Juga:3.200 Peserta Ikuti Ujian Kejar Paket C di 80 PKBMHasan Basori Didesak Mundur
Bisa jadi, lanjut Mba Ning, dukungan laki-laki pun nantinya bisa ditarik. Makanya perempuan harus bisa meningkatkan kualitasnya. “Perempuan jangan hanya menuntut tapi SDM nya juga harus ditingkatkan. Makanya, melalui kegiatan seperti ini kita dorong, agar SDM perempuan bisa maksimal,” tuturnya.
Ia pun mengharapkan menuju Pemilu 2024 semua parpol mempersiapkannya. Tidak hanya menjadikan perempuan sebatas calon legislatif (caleg). Harus benar-benar menuju legislatif. SDM nya persiapkan. “Jangan hanya dicalonkan. Tapi benar-benar dia minat sendiri. Karena nanti dia sendiri yang berjibaku,” pungkasnya. (zen)