RAKYATCIREBON.ID – Kelangkaan minyak goreng curah dengan harga eceran tertinggi di kisaran Rp14.000-Rp15.500 perkilogram, masih terjadi di Kuningan.
Diskopdagperin Kuningan mengaku telah menemukan penyebab kelangkaan minyak goreng pada pekan ini. Menurut Kepala Diskopdagperin, U Kusmana, sulitnya mendapat migor curah, disebabkan karena tak adanya distributor.
Pasokan minyak curah di Kabupaten Kuningan seratus persen mengandalkan pasokan dari agen. “Baik minyak curah maupun kemasan, di Kuningan terbatas distributornya. Untuk minyak kemasan saja distributor hanya satu. Apalagi minyak curah tidak ada distributor, yang ada hanya agen. Agen ini mengambil barang dari distributor Cirebon,” terang Uu, panggilan akrabnya.
Baca Juga:Bupati Keliling Desa Sawer SantunanNuzul Anggap Insiden Keributan Paripurna AKD Sudah Beres
Meski demikian, ditegaskan Uu, Diskopdagperin tidak tinggal diam, pemantauan distribusi ke tiap agen di Kuningan akan terus dilakukan.
“Kita dorong para agen di Kuningan untuk terus berkomunikasi dengan distributor Cirebon. Atau mencari distributor lain yang bisa menyuplai ke Kuningan,” jelas Uu.
Selain pemantauan, lanjut dia, langkah permohonan bantuan suplai minyak curah ke Kemendag atau ke Diperindag Provinsi, seperti beberapa bulan lalu, akan dilakukan.
“Termasuk memohon kepada BUMN yang ditunjuk Pemerintah Pusat. Kita akan ajukan supaya mereka berbuat sesuatu untuk Kabupaten Kuningan,” tegasnya.
Uu mengungkapkan keprihatinannya atas kelangkaan yang dirasakan masyarakat, terutama minyak curah.
“Insya Allah kita terus bergerak, pemantauan dilakukan tim gabungan, Diskopdagperin, Polres dengan Tim Satgas Pangan,” pungkasnya. (bud)