2023, Target KB Bagi Laki-laki Tercapai

2023, Target KB Bagi Laki-laki Tercapai
Kabid KB K3 DPPKBP3A Kab Cirebon, Yati Fironike SST SKM MM (tengah) menyampaikan target pelayanan KB MOP memenuhi target. FOTO : IST/RAKYAT CIREBON
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID — Target KB di Kabupaten Cirebon sudah tercapai. Dari 160 akseptor, tercapai 159 orang. Satu akseptornya terkendala, tidak bisa dilayani. Pasalnya hasil pemeriksaan tensinya tinggi.

Kabid Keluarga Berencana Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon, Yati Fironike SST SKM MM menjelaskan dari jumlah total target layanan KB tersebut difokuskan di dua metode.

Yakni Metode Operasi Wanita (MOW) atau tubektomi dan Metode Operasi Pria (MOP) atau vasektomi. Yang kedua inilah ynag cukup menonjol. Yaitu pelayanan KB MOP atau layanan KB bagi laki-laki. Di tahun ini sudah ada 3 orang. Itu sudah melebihi dari yang ditargetkan.

Baca Juga:Anggota Fraksi PDIP Diancam PAW, Sekretaris DPC Berpeluang Jadi PenggantinyaRahmat Didorong Jadi Pj Bupati, Saya Tidak Punya Kuasa Melarangnya

“Tahun ini kita menargetkan untuk layanan KB MOP, sebanyak 2 akseptor atau 2 orang. Tapi per hari ini, sudah ada 3 akseptor yang mau melakukan MOP,” ungkap Yati, kepada Rakcer.id Rabu 20 September 2023.

Padahal, di tahun 2022 lalu, dari 2 akseptor yang ditargetkan ternyata tidak tercapai. Tidak ada satu pun yang mau melakukan MOP. Semua itu, tidak lepas dari upaya yang massif dilakukan. Agar, masyarakat mau melakukan MOP.

Mereka yang sudah melakukan proses MOP, rata-rata diusia mulai dari 45 tahun hingga 50 tahun. “Yang baru kemarin sudah memproses MOP itu, ada dari Bhabinsa,” katanya.

Target KB bagi laki-laki ini, menjadi penting karena pelayanan KB itu, sebenarnya bukan hanya dari sisi wanita saja. Dari sisi pria pun bisa.

Sejauh ini yang sudah memproses MOP, totalnya sebanyak 7 akseptor. Rata-rata mereka yang mau memprosesnya karena sudah sangat mengerti, MOP dilakukan untuk kemaslahatan keluarganya.

“Bagi laki-laki, masa produktifnya tidak memandang usia. Kalau istrinya masih produktif, walaupun suaminya sudah berusia lanjut, tetap bisa hamil istrinya,” katanya.

Mantan Kepala Puskesmas (Kapus) Pangenan itu menjelaskan ada sejumlah strategi yang dilakukan demi menarik minat kaum laki-laki mau memproses MOP. Pertama sering melakukan pertemuan.

Baca Juga:Suami-Istri Beda Partai, Kader PDIP Terancam di PAWHarjo: Pilih Hilmy Timbang Hendra Jadi Pj Bupati

“Kita ada kegiatan itu (pertemuan,red). Pada saat pertemuan itu, kita hadirkan orang yang pernah melakukan MOP untuk menyampaikan testimoni. Bahwa MOP ngga masalah loh. MOP aman,” kata dia.

0 Komentar