Ia telah menandatangani surat pernyataan mengundurkan diri sebagai penerima bansos BPNT. Karena merasa bukan kategori keluarga yang harus mendapatkan BPNT. Kemudian surat tersebut diserahkan langsung kepada Camat Kedokanbunder, Atang Suwandi dan Kuwu Jayalaksana, H Warno.
Sukarto menilai bantuan yang diterimanya tidak tepat sasaran. Dan dirinya tidak berhak atas bantuan tersebut. “Saya sadar bantuan yang saya terima ini tidak tepat sasaran karena saya keluarga mampu, maka saya mengundurkan diri dari bantuan pemerintah ini mohon bisa diganti dengan orang yang lebih berhak yakni orang yang tidak mampu,” kata Sukarto, Kamis (12/1/2023).
Dia menceritakan, pada awalnya bingung karena terdaftar sebagai penerima bantuan sosial BPNT, padahal ia dari keluarga yang mampu. Karena desakan dari berbagai pihak, akhirnya bantuan tersebut tetap diambil. Namun bantuan yang diterimanya kemudian diberikan kepada orang yang tidak mampu dan lebih berhak.
Kemudian belum lama ini ada kebijakan penempelan stiker sebagai keluarga miskin di rumahnya, ia pun menolak keras. Lalu secara sukarela ia melaporkan ke kuwu desa setempat dan petugas sosial untuk mengundurkan diri.
Sementara itu, Camat Kedokanbunder, Atang Suwandi yang menerima langsung surat pernyataan pengunduran diri itu mengapresiasi keputusan warganya tersebut. Bahkan diharapkannya dapat diikuti oleh warga lainnya yang kondisi ekonominya mampu.
“Apa yang dilakukan oleh Pa Sukarto tersebut diharapkan diikuti oleh keluarga lainnya. Ini luar biasa, beliau mau mundur sebagai penerima bantuan sosial dan dicoret dari DTKS untuk bisa digantikan orang lain yang tidak mampu,” pungkasnya.
Penempelan Stiker Rumah Penerima Bansos Jadi Viral
Terpisah, Kepala Dinsos Kabupaten Indramayu, Sri Wulaningsih tidak memungkiri ada warga yang mampu tapi menerima bansos. Apalagi beberapa waktu lalu viral video di medsos yang menampilkan penempelan stiker keluarga miskin di rumah orang mampu. Padahal, upaya pelabelan stiker keluarga miskin penerima bansos ini menjadi cara dari pemerintah memperbaiki kualitas KPM penerima bantuan sosial.
Pelabelan stiker keluarga miskin penerima bansos ini ditempelkan pada rumah-rumah KPM penerima PKH, BPNT, dan PBI Jaminan Kesehatan. Secara keseluruhan, di Indramayu ada sebanyak 250.825 KPM yang nanti di bagian depan rumahnya akan dipasangi stiker keluarga miskin penerima bantuan sosial tersebut. “Saat ini baru sekitar 30 ribu rumah yang sudah dipasang stiker,” jelas Sri Wulaningsih.